NEWSWAY.CO.ID, JAKARTA – Korban keracunan yang diduga setelah mengkonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program pemerintah akhir-akhir ini cukup menyita perhatian masyarakat.
Teranyar terjadi di Banggai Sulawesi, dari data RSUD Trikora Salakan, sebanyak 351 siswa mengalami keracunan yang diduga karena menyantap menu MBG yaitu ikan yang dimasak dengan sambal saos.
Berbagai gejala seperti muntah, pusing, gatal-gatal dirasakan oleh para siswa tersebut, namun tidak semua dirawat inap atas kejadian itu.

Bahkan kabarnya sampai saat ini masih ada sejumlah siswa yamg dirawat di RSUD Trikora, Salakan Banggai.

Dilansir dari KompasTV, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi langsung merespon kejadian itu, ia menyampaikan permohonan maaf atas nama pemerintah terkait kasus-kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah.
“Kami atas nama pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional (BGN) memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah yang tentu saja itu bukan sesuatu yang kita harapkan dan bukan suatu kesengajaan,” ucap Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Hadi juga mengatakan bahwa kejadian tersebut langsung menjadi atensi dan catatan agar tidak terulang lagi.
“Namun demikian, tentu saja ini menjadi bahan evaluasi dan catatan. Pemerintah telah melakukan koordinasi dengan BGN dan pemerintah daerah berkenaan dengan MBG,” ujarnya.
“Kami telah berkoordinasi dengan BGN termasuk dengan pemerintah daerah untuk yang pertama adalah, memastikan bahwa seluruh yang terdampak harus mendapatkan penanganan secepat mungkin dan dengan sebaik-baiknya,” tambahnya lagi.
Hadi juga menegaskan atas kejadian tersebut harus dilakukan upaya evaluasi termasuk mitigasi, perbaikan.
“Langkah selanjutnya tentu harus dievaluasi,” tambahnya.
Sementara itu, dari peristiwa kerancunan masal karena menyantap menu MBG, pihak kepolisian setempat sudah memeriksa korban, pihak sekolah, hingga penyedia MBG.
Polisi juga telah mengirimkan sampel makanan yang dikonsumsi ratusan siswa ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan di Palu.
Daerah lain yang juga mengalami keracunan adalah Garut, Jawa Barat, 16 siswa diduga mengalami keracunan MBG.
Selain Garut, kejadian serupa juga pernah terjadi di Kulon Progo Yogyakarta pada bulan Juli 2025, sebanyak 400 lebih pelajar mengalami keracunan karena menyantap MBG.
Untuk diketahui MBG adalah program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang resmi dimulai secara bertahap sejak awal tahun 2025.
Presiden Prabowo berharap dengan pemberian MBG, anak-anak Indonesia tercukupi gizinya dan tumbuh sehat dan berprestasi.
Untuk data yang didapat dari situs resmi www.banggaikeb.go.id dan sempat dirawat di RSUD Trikora sebagai berikikut :
Pasien Masuk = 251 Org
Pasien kembali = 173 Org
Pasien rawat = 78 Org
Indikasi/Gejala pada Siswa- Siswi yang terdampak keracunan sebagai berikut :
Gatal-gatal di seluruh badan, Mual muntah, Bengkak wajah, Gatal tenggorokan, Sesak Nafas, Pusing, sakit kepala.
Kejadian serupa juga pernah terjadi di Garut Jawa Barat, sebanyak 16 siswa diduga kwracunan pada Selasa (16/9/2025), kemudian di Kulon Progo Yogyakarta sebanyak 497 siswa pada 31 juli 2025. (nw)