NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN – Ketua Umum BEM Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Adi Jayadi, angkat bicara terkait isu pencabutan gelar guru besar di kampusnya. Isu yang beredar sejak akhir pekan kemarin ini ramai diperbincangkan di media sosial.

Menurut Adi, pihak kampus tetap menjadi penanggung jawab utama atas persoalan tersebut. Karenanya, diperlukan sikap transparan dari pimpinan universitas.
“BEM ULM mencoba melakukan mitigasi, karena pada akhirnya, pihak yang akan bertanggung jawab adalah kampus. Kami sebagai Lembaga Eksekutif ULM mencoba mendorong agar pimpinan rektorat bersikap terbuka dan transparan terhadap kasus ini,” ujar Adi, Senin (29/9/2025).
Ia menambahkan, pihak rektorat melalui humas sudah menyampaikan klarifikasi dan pernyataan resmi. Namun, BEM ULM tetap membuka ruang dialog agar mahasiswa, rektorat, maupun jajaran pimpinan universitas bisa menyampaikan informasi secara terbuka.
Terkait pandangan masyarakat, Adi menegaskan tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena kampus dinilai cukup terbuka dalam merespons isu tersebut. Meski demikian, ia menekankan pentingnya pengawalan ketat dari mahasiswa maupun Lembaga Eksekutif dan Legislatif kampus seperti BEM dan DPM.
“Harapannya, pimpinan rektorat dan jajaran petinggi kampus selalu memberikan keterbukaan informasi juga langkah-langkah yang diambil agar tidak menimbulkan kecurigaan, keraguan, atau sikap skeptis dari masyarakat terhadap ULM,” jelasnya.
Di hari yang sama, perwakilan BEM akan bertemu dengan Wakil Rektor III ULM, Dr Muhammad Rusmin Nuryadin SE MSi guna meminta keterangan langsung terkait kasus tersebut. Ia berkomitmen menyampaikan hasilnya secara terbuka kepada seluruh mahasiswa ULM. (nw)
(Reporter newsway.co.id/ Aminah).