Uji Laboratorium Sementara: Nasi Kuning dan Sayur Positif Nitrat, Diduga Jadi Pemicu Keracunan Massal di Martapura

10 Oktober 2025
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Dr. H. Noripansyah (Foto : Muhammad Ervan Ariya Ramadani/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar mengumumkan hasil uji laboratorium sementara terhadap sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal peserta Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Martapura.

~ Advertisements ~

Dari hasil pemeriksaan, dua jenis makanan yaitu nasi kuning dan sayur dinyatakan positif mengandung nitrat, zat yang berpotensi menyebabkan gejala keracunan.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, dr. H. Noripansyah, Kamis (9/10/2025) malam.

“Dari hasil uji laboratorium sementara, nasi kuning dan sayur menunjukkan hasil positif nitrat. Artinya, kandungan ini bisa menjadi penyebab munculnya gejala keracunan pada para siswa,” ucapnya saat dikonfirmasi di RSUD RAZA, Kamis (9/10/2025).

Ia menjelaskan, sementara ini sampel ayam yang juga diambil dari paket makanan tidak menunjukkan hasil positif, namun pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab pasti.

“Untuk ayam, hasilnya belum terbaca. Jadi sementara yang menunjukkan hasil positif hanya nasi kuning dan sayur. Tapi pemeriksaan akan kami lanjutkan, termasuk sampel bahan makanan lain,” jelasnya.

Menurutnya, keberadaan nitrat bisa berasal dari bahan makanan maupun proses pengolahan, dan hal itu masih perlu didalami lebih lanjut oleh tim laboratorium dan ahli pangan.

“Zat ini bisa muncul dari bahan yang tercemar atau dari proses pengolahan makanan. Nanti ahli keamanan pangan akan mendalami lebih detail,” ujarnya.

Noripansyah menyebutkan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan dan tim krisis gizi akan turun langsung ke dapur penyedia makanan (SPPG) untuk melakukan pemeriksaan lanjutan malam ini.

“Kami bersama tim dari provinsi akan langsung ke dapur SPPG malam ini untuk memeriksa ulang bahan makanan dan proses pengolahannya. Karena besok program MBG ini akan kembali berjalan, jadi harus dipastikan keamanannya,” tegasnya.

Ia menegaskan, temuan positif nitrat ini masih bersifat sementara, dan belum bisa dijadikan kesimpulan akhir terkait penyebab pasti keracunan massal tersebut.

“Hasil ini masih kami dalami. Jadi belum bisa disimpulkan apakah kelalaian, kontaminasi bahan, atau faktor lain. Yang jelas, sementara ini nasi kuning dan sayur menunjukkan hasil positif,” tutup dr. Noripansyah.(nw)

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog