NEWSWAY.CO.ID, KOTABARU– Kepala Desa Semisir Wahyuddin, menyambut antusias rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) di wilayahnya khususnya Desa Semisir, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kabupaten Kotabaru, Kalsel.
Dalam wawancara bersama media, Selasa (28/10/25), ia menyebut kehadiran TPS 3R adalah jawaban atas keresahan warga pesisir yang selama ini kesulitan mengelola sampah secara layak.
“Permintaan kami soal TPS 3R ini sudah lama. Setiap hari kami menghasilkan sampah, tapi tidak punya tempat pengelolaan. Kami dari pemerintah desa terus mengimbau warga agar tidak membuang sampah sembarangan, tapi tanpa solusi konkret, imbauan itu jadi timpang,” ujar Wahyuddin.
Desa Semisir yang berada di wilayah pesisir menghadapi tantangan geografis dalam pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir. Wahyuddin menilai, keberadaan TPS 3R akan menjadi titik balik dalam pengelolaan sampah desa.
“Dengan adanya TPS 3R, kami bisa membuat Perdes larangan buang sampah sembarangan karena sudah ada tempatnya. Bahkan bisa ada petugas yang mengambil sampah langsung ke rumah warga,” jelasnya.
Ia juga berharap desa-desa tetangga seperti Sengai Pasir dan Semarang bisa ikut bergabung dalam sistem ini, sehingga pengelolaan bisa lebih efisien dan biaya operasional bisa ditanggung bersama melalui iuran warga.
Wahyuddin menegaskan, pemerintah desa siap mendukung dari sisi anggaran, termasuk untuk operasional dan insentif petugas pengangkut sampah.
“Kalau memang tidak dilarang dari sisi regulasi, kami siap mengalokasikan dana dari APBDes, karena ini menyangkut kesehatan masyarakat. Sampah yang menumpuk bisa jadi sumber penyakit,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya keberlanjutan program ini. Menurutnya, meski awalnya mungkin belum semua warga terlibat aktif, seiring waktu kesadaran akan tumbuh jika sistem berjalan baik dan manfaatnya dirasakan langsung.
Meski TPS 3R belum dibangun, Wahyuddin menyebut pihaknya sudah menyiapkan rencana pengelolaan, termasuk pembentukan tim dan penyediaan alat transportasi sampah. Ia juga menekankan pentingnya edukasi dan pelibatan masyarakat sejak awal.
“Begitu TPS 3R berdiri, kami akan bentuk pengelola, siapkan armada, dan libatkan warga. Ini bukan hanya soal kebersihan, tapi juga peluang ekonomi,” katanya.
Ia berharap, ke depan sampah bisa dipilah dan dimanfaatkan, seperti botol plastik yang bisa dijual ke pengepul. Dengan begitu, TPS 3R tidak hanya menjadi solusi lingkungan, tapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi bagi warga.
“langkah ini menjadi awal dari perubahan besar menuju desa yang bersih, sehat, dan mandiri,” tutupnya. (nw)
Reporter : Rizal
