Kota Malang Raih Penghargaan UNESCO Sebagai Kota Kreatif Dunia Terbaik se-Asia Tenggara

by
6 November 2025
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Kopindag) Dr. Eko Sri Yuliadi, saat membuka Festival Mbois ke X dalam rangkaian ICCF 2025. (Foto : newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, MALANG – Kota Malang kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional, Kota Malang, kota ini berhasil meraih penghargaan dari UNESCO sebagai Kota Kreatif Dunia terbaik se-Asia Tenggara dan menempati peringkat keenam tingkat asia.

Kabar itu disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Kopindag) Dr. Eko Sri Yuliadi, saat pembukaan Festival Mbois ke X di gedung MCC pada Kamis (6/11/2025).

Menurutnya penghargaan bergengsi ini menjadi bukti nyata kemajuan sektor ekonomi kreatif di Kota Malang, sekaligus membawa dampak positif bagi pembangunan ekonomi daerah.

“Dari wilayah Jawa Timur sendiri, hanya Kota Malang dan Kabupaten Ponorogo yang berhasil masuk dalam daftar UNESCO Creative Cities Network (UCCN) tahun ini — Malang di bidang media dan  Ponorogo dalam bidang budaya,” ucapnya.

Pertumbuhan Ekonomi Mikro Menggeliat

Menurut Dr. Eko, capaian ini selaras dengan pertumbuhan ekonomi Kota Malang yang terus meningkat, bahkan menjadi yang terbaik secara nasional dan di Jawa Timur.

“Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, berarti pendapatan per kapita masyarakat juga naik. Indikator terkuatnya adalah ekonomi mikro yang berjalan baik. Jika ekonomi mikro hidup, maka setiap rumah tangga memiliki kegiatan ekonominya,” ujar Dr. Eko.

Ia juga menegaskan bahwa keberadaan Malang Creative Center (MCC) menjadi salah satu pendorong utama kemajuan sektor ekonomi kreatif di daerah. MCC telah memfasilitasi 17 subsektor ekonomi kreatif dan berperan sebagai wadah pemberdayaan SDM pelaku UMKM di Kota Malang.

“MCC bukan hanya menciptakan pelaku UMKM, tetapi mencetak SDM unggul yang mampu membangun ekosistem ekonomi di wilayahnya masing-masing,” tambahnya.

BNI Dukung Penuh Festival Mbois X dan ICCF

Dukungan terhadap pengembangan ekonomi kreatif juga datang dari Bank Negara Indonesia (BNI). Dalam kesempatan yang sama, Soesetyo Priharjanto, Regional CEO BNI Kantor Wilayah 18, menyampaikan komitmen BNI untuk terus bersinergi dengan Pemerintah Kota Malang.

“BNI terus mendukung pergerakan industri kreatif di Malang. Sinergi dengan Disperindag harus terus berjalan. Tema Nusantara Senyawa Malang Raya sangat relevan dengan semangat kolaborasi kami,” ujar Soesetyo.

BNI juga dikenal sebagai bank dengan spesialisasi pembiayaan ekspor, memiliki jaringan internasional di 9 negara seperti Tokyo, Hong Kong, Sydney, Amerika Serikat, hingga Amsterdam dan Seul. Dukungan ini diharapkan bisa membantu produk-produk kreatif Malang menembus pasar ekspor.

Festival Mbois X Jadi Ajang Apresiasi Ekonomi Kreatif

Sementara itu, Ketua Festival Mbois X 2025, Deden Surya, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pemerintah Kota Malang. Festival tahunan ini kini telah memasuki tahun ke-10 dan menjadi bagian dari rangkaian Indonesia Creative Cities Festival (ICCF).

“Kami berterima kasih kepada Pak Eko atas dukungan dan fasilitas yang diberikan. Tahun ini, Festival Mbois diadakan mulai tanggal 6 hingga 9 November, dengan aktivasi kegiatan di tujuh lantai gedung MCC,” ungkap Deden.

Festival ini menampilkan ratusan tenant pelaku ekonomi kreatif dari berbagai subsektor, sekaligus menjadi ajang kolaborasi dan promosi produk-produk unggulan Kota Malang.

“Kami berharap dukungan masyarakat agar ekosistem ekonomi kreatif Malang terus berkembang. Tahun depan, semoga Festival Mbois ke-11 bisa lebih meriah lagi,” tutupnya.

Tentang MCC dan ICCF

Malang Creative Center (MCC) merupakan pusat pengembangan ekonomi kreatif yang difasilitasi Pemerintah Kota Malang. Sementara ICCF (Indonesia Creative Cities Festival) adalah ajang tahunan yang mempertemukan pelaku, komunitas, dan pemangku kepentingan ekonomi kreatif dari seluruh Indonesia.(nw)

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog