NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Durian merupakan buah yang memiliki bentuk yang khas dengan duri mengelilingi permukaan kulitnya.

Buah durian yang biasanya marak di akhir tahun hingga awal tahun, kini di pertengahan tahun juga sudah muncul dan tersedia di sejumlah lapak pedagang durian.

Sebagaimana di Jalan Palam Raya, Kota Banjarbaru, lapak pedagang durian sudah bermunculan dan sejumlah buah durian tersaji untuk dinikmati.


Salah seorang pedagang durian yang mangkal di kawasan Jalan Palam Raya, Kota Banjarbaru, Munir mengungkapkan, seperti biasa buah yang dijualnya merupakan durian Kasongan dari Kalimantan Tengah.
“Jenisnya kasongan dari Kalteng, kalau yang dari Kalsel belum banyak yang panen,” ucapnya.
Munir juga mengatakan, harganya yang dinilai cukup terjangkau, membuat para pedagang Durian Kasongan semakin gencar berjualan di Kota Banjarbaru dan sekitarnya.
“Peminatnya lumayan banyak, sekali ambil biasanya kami 400 sampai 500 biji, habis dalam waktu dua hari,” tuturnya.
Adapun kata Munir, harga per buah durian bervariasi mulai dari Rp 25 ribu sampai Rp 40 ribu.

“Harga penjualan ada yang per buah Rp 40 ribu kalau beli tiga harganya Rp 100 ribu, ada juga yang Rp 25 ribu per buah,” katanya.
Sementara itu, salah satu warga Kota Banjarbaru Hamka mengatakan, kini tidak perlu jauh kalau ingin merasakan Durian Kasongan khas Kalteng, karena di Banjarbaru sudah ramai yang jual.
Menurutnya, durian kasongan ini selain memiliki rasa yang manis juga harganya yang terjangkau sehingga banyak penggemarnya.
“Durian kasongan biasa banyak di Palangkaraya kan, tapi sekarang sudah ramai yang jual di Banjarbaru, saya suka rasanya enak banget, manis, dan yang pasti harganya murah” pungkasnya.

Sedangkan Hamidi, warga Kabupaten Banjar menyatakan, ada perbedaan mendasar durian Kalteng dengan durian lokal, terutama dari Karang Intan dan Pengaron.
“Kalau durian lokal rasanya lebih manis, langatnya kuat, teksturnya juga lembut tidak lembek ya, dan dagingnya lebih tebal,” terangnya.
Namun bukan berarti ia tidak menyukai durian asal Kalteng, menurutnya dengan kehadiran durian asal Kalteng, menjadi pemanasan sebelum menikmati durian lokal.
“Ya daripada tidak ada, mending yang ada, harganya juga murah,” ucapnya.