Bunda Paud Banjar Monitoring MPLS Di SDN Jawa 1 Martapura

by
18 Juli 2023
Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Banjar Hj Nurgita Tiyas saat bercengkrama dengan anak-anak di SD Negeri Jawa 1 Martapura, pada Selasa (18/7/2023). (Foto: Juwita/Newsway.id)

NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Banjar Hj Nurgita Tiyas lakukan kunjungan monitoring Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) masa transisi PAUD ke SD yang menyenangkan di SD Negeri Jawa 1 Martapura, pada Selasa (18/7/2023).

~ Advertisements ~

Hj Nurgita Tiyas mengatakan, Kabupaten Banjar turut serta menyukseskan program pemerintah pusat melalui Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Yakni menyukseskan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, mengingat permasalahan masa lalu seperti bullying dan anak diwajibkan baca tulis berhitung (calistung).

~ Advertisements ~

“Padahal anak usia dini, dari usia 1 sampai 8 tahun belum diperbolehkan untuk belajar calistung, karena pelajaran itu bisa didapatkan di SD dengan metode-metode sesuai ahlinya dan guru yang mumpuni,” ujar Nurgita.

~ Advertisements ~
Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Banjar Hj Nurgita Tiyas lakukan kunjungan monitoring Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) masa transisi PAUD ke SD yang menyenangkan di SD Negeri Jawa 1 Martapura, pada Selasa (18/7/2023). (Foto: Juwita/Newsway.id)

Nurgita menambahkan, transisi PAUD yang menyenangkan dilakukan dua minggu pertama sejak masuk SD.

Juga kelas orang tua (pendampingan) sehingga apa yang diajarkan di sekolah seperti kebiasaan berdoa juga bisa dilakukan di rumah.

“Mengucap salam misalnya, atau sikap baik terhadap orang tua, sehingga apa yang dilakukan di sekolah bisa sama dengan yang dibiasakan di rumah,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar Liana Penny menyampaikan, pengenalan sekolah dimasa transisi yang menyenangkan ini juga masuk dalam program Kurikulum Merdeka, sama seperti halnya Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak.

Menurutnya, dengan MPLS yang menyenangkan ini bisa merubah anggapan anak-anak bahwa sekolah itu menakutkan, menjadi senang bersekolah dan meraih cita-cita setinggi-tingginya.

“Kami harapkan masa pengenalan lingkungan sekolah bisa dilewati dengan menyenangkan, sehingga alam bawah sadar anak-anak menganggap bahwa sekolah itu menyenangkan,” pungkasnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog