Gara gara Irigasi Urung di Keringkan, Pejabat Ini Sarankan Pembudidaya Tidak Menebar Benih Ikan

by
13 September 2023
Saluran irigasi Riam Kanan urung dikeringkan, berdampak di berbagai bidang, salah satunya para pembudidaya disarankan jangan menebar benih ikan dulu. (foto : nabilafarm)

NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Saluran irigasi Riam Kanan urung dikeringkan, berdampak di berbagai bidang, salah satunya di perikanan.

~ Advertisements ~

Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Banjar tidak menyarankan pembudidaya ikan untuk menebar benih.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
Kolam ikan patin milik warga di Cindai Alus, Kabupaten Banjar, pada Selasa (12/9/2023). (Foto: Juwita/Newsway.id)

Diketahui, Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) batal mengeringkan irigasi Riam Kanan karena kondisi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Keputusan tertuang dalam surat nomor 610/004/SKPD.TPOP/IX/2023 PUPR Provinsi Kalimantan Selatan.

~ Advertisements ~

Atas dasar itulah ungkap Kepala DKPP Kabupaten Banjar Ahmadi melalui Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Sipliansyah Hartani, pihaknya tetap tidak menyarankan ke pembudidaya sepanjang saluran primer yang ada di Cindai Alus dan Tungkaran untuk menebar benih meskipun saluran tidak dikeringkan total.

~ Advertisements ~
Kepala Bidang Perikanan Budidaya DKPP Kab. Banjar, Sipliansyah Hartani. (foto : juwita / newsway.id)

Sipliansyah menjelaskan, walaupun debit air irigasi masih sama seperti biasanya, kualitas air bisa saja menurun karena tetap dilakukan pembersihan secara manual.

“Kalau kualitas air menurun, tidak bagus juga untuk kualitas ikan,” ungkapnya.

Selain kualitas air, puncak musim kemarau yang akan terjadi di September juga menjadi salah satu alasan untuk tidak menebar benih di kolam pembesaran.

“Biasanya kalau siang cuaca sangat panas, saat seperti itu nafsu makan ikan menurun sampai bisa menyebabkan kematian,” tutur Sipliansyah.

Sipliansyah menambahkan, para pembudidaya diminta untuk mengatur kepadatan ikan menyesuaikan air yang ada di kolam agar tidak terjadi kematian massal seperti yang terjadi pada Bulan Mei 2023 lalu di Karang Intan.

Salah seorang pembudidaya di Karang Intan terlihat pasrah saat kematian massal ikan budidayanya pada Bulan Mei 2023 lalu. (foto : dok / newsway.id)

Sebelumnya, diberitakan bahwa informasi pengeringan saluran irigasi selama satu bulan akan dilakukan pada 15 September 2023 mendatang melalui media radio.

Sementara itu, Salah Seorang penjaga kolam di Cindai Alus Kipli mengaku, gembira mendengar kabar tersebut.

Meski menurutnya, sudah biasa menghadapi situasi air irigasi yang dikeringkan itu.

“Di kolam kami ini kan ikan patin, jadi tidak terlalu berdampak untuk ikan terkait pengeringan irigasi itu, tapi kabar ini cukup menggembirakan, karena yang paling berdampak itu adalah ikan nila, bawal dan lainnya karena harus ada perputaran air,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan