Besok, Modifikasi Cuaca di Kalsel Efektif Dilakukan

by
22 September 2023
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto didampingi Komandan Pangkalan TNI AU Syamsuddin Noor, Kolonel Penerbang Vincentius Endy Hadi Putra, Danrem 101 Antasari Brigjen TNI Ari Ariyanto, dan lainnya, usai Rakoor Evaluasi Penanganan Bencana Karhutla dan Kekeringan, di Gd. Idham Chalid Banjarbaru, pada Kamis (21/9/2023). (foto: Juwita/Newsway.id)
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto didampingi Komandan Pangkalan TNI AU Syamsuddin Noor, Kolonel Penerbang Vincentius Endy Hadi Putra, Danrem 101 Antasari Brigjen TNI Ari Ariyanto, dan lainnya, usai Rakoor Evaluasi Penanganan Bencana Karhutla dan Kekeringan, di Gd. Idham Chalid Banjarbaru, pada Kamis (21/9/2023). (foto: Juwita/Newsway.id)

NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana melakukan kembali teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan pada akhir September 2023 di langit Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, hujan buatan sangat efektif dalam menangkal atau meminimalisir karhutla, khususnya di lahan gambut yang ada di Kalsel.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Sangat efektif, lahan gambut yang terbakar itu kalau hanya disiram sekali masih menyala, tapi kalau hujan kan secara terus-terusan, jadi langsung mati,” ungkap Suharyanto usai Rakoor Evaluasi Penanganan Bencana Karhutla dan Kekeringan, di Gd. Idham Chalid Banjarbaru, pada Kamis (21/9/2023).

~ Advertisements ~

TMC tersebut diketahui akan dilakukan di akhir September 2023 yakni pada 23, 24 dan 28 September 2023, yang menurut BMKG di hari itu awan di langit Kalsel cukup potensial sehingga bisa dilakukan TMC.

~ Advertisements ~

Di sisi lain, TMC juga harus dilakukan secara lokal dan tepat ke titik-titik yang memang harus dilakukan pembasahan.

Sebab jika tidak, maka akan berdampak pada pohon durian di Banua yang kini tengah berbunga.

Foto 2: anggota DPRD RI, Syaifullah Tamliha saat wawancara dengan awak media usai Rakoor Evaluasi Penanganan Bencana Karhutla dan Kekeringan, di Gd. Idham Chalid Banjarbaru, pada Kamis (21/9/2023).  (foto: Juwita/Newsway.id)
Foto 2: anggota DPRD RI, Syaifullah Tamliha saat wawancara dengan awak media usai Rakoor Evaluasi Penanganan Bencana Karhutla dan Kekeringan, di Gd. Idham Chalid Banjarbaru, pada Kamis (21/9/2023). (foto: Juwita/Newsway.id)

“Jika kebun petani durian dihujani, maka akan gugur bunga-bunga durian dan itu akan mengakibatkan gagal panen,” ujar Syaifullah Tamliha, anggota DPR RI.

Namun, Syaifullah Tamliha juga memastikan jika TMC dilakukan dengan benar, maka sangat efektif untuk penanganan Karhutla di Kalsel.

“Kami juga mendorong Pemerintah Pusat untuk memberikan bantuan tambahan ke Kalsel dalam penanganan Karhutla,” bebernya.

Sementara itu, Koordinator BMKG Kalsel/ Kepala stasiun Klimatologi Kalsel, Goeroeh Tjiptanto menjelaskan, jika di langit saat ini tampak awan, maka sebenarnya tidak semua awan yang tampak itu bisa menimbulkan hujan.

“Jadi awan tertentu saja, dan umumnya jenis awan rendah, selama tanggal 21 sampai September potensi yang tinggi memang tidak ada atau ada dalam area terbatas dan tidak di daerah Karhutla, namun potensi awan level sedang ada di Kalsel pada tanggal 23, 24 dan 28 September 2023,” jelasnya.

Goeroeh menambahkan, bukan efektif tidaknya, tapi karena beberapa hari di minggu ini kualitas udara di Banjarbaru sekitar pukul 05.00 hingga 07.00 Wita dalam kategori tidak sehat, maka perlu pembasahan tidak hanya Karhutla tetapi juga bara dan sisa yang terbakar.

“Jika TMC adalah solusinya maka tanggal 23, 24 dan 28 September ada peluang potensi awan hujan meski levelnya sedang,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog