NEWSWAY.ID – Penyelidikan kasus retaknya bangunan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Martapura 2, Jalan Pangeran Abdurrahman, Kelurahan Keraton, Kecamatan Martapura terus bergulir di Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Banjar.
Guna mengusut tuntas penyebab retaknya bangunan tersebut, Kejari Kabupaten Banjar memanggil belasan orang untuk dimintai keterangan.
“Dari 18 orang yang dijadwalkan hadir untuk dimintai keterangan, 16 orang sudah memenuhi pemanggilan, diagendakan pemanggilan untuk dua orang lainnya,” ungkap Kepala Kejari Kabupaten Banjar, Muhammad Bardan belum lama tadi.
Ia melanjutkan, dua orang yang dijadwalkan hadir dalam proses pemanggilan tersebut sedang berhalangan.
Yang bersangkutan berhalangan, tapi dia akan hadir setelah melaksanakan kegiatannya.
Muhammad Bardan – Kepala Kejari Kabupaten Banjar
Bardan juga mengatakan, proses penyelidikan yang sudah ada target operasi berpotensi dinaikkan ke tahap berikutnya.
“Kasus Puskesmas Martapura dua sekarang sedang proses operasi intelijen (Opsin), itu sudah ada rendet rencana penyelidikan target operasi ansas antug dan berpotensi dinaikkan ke tingkat tahap berikutnya,” ungkapnya.
Seperti diketahui, bangunan UPT Puskesmas Martapura 2 yang dikerjakan CV Aulia Rahman pada 2018 tersebut dikosongkan karena mengalami keretakan.
Seluruh pelayanan dan sejumlah fasilitas penunjang kesehatan di UPT Puskesmas Martapura 2 terpaksa dipindahkan sementara ke gedung ruko tiga lantai di Jalan Veteran, Kelurahan Keraton, tepatnya di samping RSUD Ratu Zalecha Martapura guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, Kontraktor puskesmas Martapura 2 dari CV Aulia Rahman, Juni membenarkan bahwa pihaknya lah yang melakukan pengerjaan proyek puskesmas Martapura 2 di tahun 2018 lalu.
Benar kami yang melakukan pengerjaan, pekerjaan pelaksanaannya penyedia mengerjakan sesuai dengan perencanaan gambar dan tidak mengurangi, serta sesuai sefik yang di perencanaan.
Kontraktor CV Aulia Rahman
Juni mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah melakukan pengerjaan sesuai sefik yang ada di dalam kontrak.
“Untuk pekerjaan struktur kami sudah mengerjakan sesuai sefik yang ada di kontrak, semuanya sudah dikerjakan sesuai rencana gambar dan RAB, berdasarkan perhitungan struktur oleh konsultan perencanaan,” pungkasnya.
