NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banjarbaru terus bersinergi dalam menekan kasus penyalahgunaan Narkotika melalui program Penjangkauan Keliling (Jauling).

Hal tersebut diungkapkan Kepala BNN Kota Banjarbaru AKBP Arif Wahyu Bibitharta saat didatangi oleh pewarta Newsway.id di ruang kerjanya belum lama tadi.


Arif mengatakan, program Jauling ini dinilai dapat mempermudah masyarakat Banjarbaru untuk membuat aduan terkait penyalahgunaan obat terlarang, serta memudahkan akses layanan konsultasi.

“Maksud dari layanan tersebut yakni agar masyarakat yang membutuhkan pertolongan tentang penyalahgunaan narkotika bisa langsung mengakses websitenya tanpa harus datang ke kantor BNN,” ungkap Arif.

Sebab, lanjut Arif, banyak tanggapan dari masyarakat yang negatif ketika mereka mendatangi BNN, sehingga dibuatlah akses layanan ini melalui basis digitalisasi.
Dimana, aplikasi Jauling sendiri sudah memiliki forum langsung yang terhubung dengan para operator di BNN.
“Jadi tidak harus datang kesini (BNN), makanya nama programnya penjangkauan keliling, kita jangkau keluar,” kata Arif.
Lebih lanjut, Arif mengatakan, dalam aplikasi itu sudah ada kesepakatan dalam pelayanan terkait dengan rehabilitasi, waktu, dan tempat bisa disesuaikan.
Oleh karena itu, program Jauling ini adalah salah satu wujud pihaknya untuk membuat ruang layanan di seluruh Kelurahan yang ada di Banjarbaru.
Adapun proyek pertama yang sudah melaksanakan, yakni di Kelurahan Syamsuddin Noor.
Dengan harapan, pelayanan di BNN bisa lebih efesien dan efektif bagi masyarakat Kota Banjarbaru.
“Itu kita dapat dukungan dari Pak Lurahnya dan stafnya, kita difasilitasi terkait dengan ruang pelayanan ini,” ucapnya.
Sementara itu, salah seorang warga Kota Banjarbaru Khairunisa mengaku setuju dengan upaya pemerintah dalam memberantas penyalahgunaan Narkotika melalui program Jauling tersebut.
Menurutnya, dengan program itu memudahkan masyarakat yang membutuhkan pertolongan bisa langsung mengakses websitenya tanpa harus datang ke kantor BNN.
“Tentunya sangat setuju karena lebih efisien, serta mempermudah masyarakat,” pungkasnya.