Sekda : Proyek Pembangunan Tahun 2024 Jangan Sampai Terlambat Selesai

by
19 Februari 2024
Embung Gunung Kupang salah satu proyek tahun 2023 yang pelaksanaanya terlambat selesai, tampak dari atas. (Foto : Dinas PUPR Bidang Sumber Daya Air/newsway.id)

NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Said Abdullah meminta seluruh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) untuk cepat melaksanakan tahapan proyek pembangunan tahun 2024.

~ Advertisements ~

Bukan tanpa alasan, pasalnya ia tidak ingin ada proyek tahun 2024 yang dikerjakan tidak sesuai dengan kesepakatan, terutama dalam hal waktu penyelesaian.

~ Advertisements ~

“PPTK harus secepatnya melakukan lelang, agar proses pengerjaan proyeknya tidak terlambat. Jangan sampai seperti pengerjaan tahun 2023, Embung Gunung Kupang terlambat selesai,” terangnya saat ditemui pekan lalu di ruangannya.

~ Advertisements ~

Sekda juga mengatakan, diharapakan proyek yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 bisa rampung sebelum bulan Desember.

~ Advertisements ~

“Kalaupun sampai Desember juga ya minimal awal bulan sudah selesai,” katanya.

Sementara pengerjaan Embung Gunung Kupang yang terletak di Kelurahan Cempaka dengan luas 3 hektar awalnya tidak selesai sesuai kalender kontrak.

Pihak PUPR memberikan waktu Adendum selama 50 hari serta denda kepada kontraktor pelaksana, akhirnya proyek tersebut selesai tepat waktu masa adendum pada Jumat (16/2/24).

Menurut Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Muhammad Deny Pramuji ST  embung yang mempunyai luas tampungan 29. 203 meter persegi diprediksi bisa menampung air dalam kondisi normal 26. 402 meter kubik masih ada beberapa catatan yang harus diperbaiki lagi oleh kontraktor.

“Kontraktor masih harus memperbaiki tanggul – tanggul yang masih kurang rapi, selain itu juga merapikan dan memperbaiki rumah warga yang terdampak. Kalau untuk pintu air sudah bisa berfungsi,” terangnya Senin (19/2/24) saat ditemui di ruangannya.

Deny menambahkan kontraktor juga masih harus merapikan lahan yang digunakan untuk pembuangan tanah, terutama lahan milik masyarakat sekitar.

“Kontraktor memiliki waktu enam bulan untuk menyelesaikan kekurangan dan itu masuk dalam masa pemeliharaan,” tambahnya.

Lantas saat ditanya apakah kedepan kontraktor yang mengerjakan embung akan dipakai lagi dalam proyek lain di bidangnya, Deny tidak bisa memastikan.

“Mereka kan mengikuti lelang, jadi kami tidak bisa mengatur, karena itu tender terbuka. Jadi tidak bisa memastikan dipakai lagi atau tidak,” terangnya.

Lebih jauh, saat ditanya apakah masih ada pengerjaan lanjutan pada tahun 2014 ini, Deny mengatakan ia.

“Tahun ini akan ada penambahan pintu inlet, dengan anggaran Rp 1,1 miliar, direncanakan bulan Maret bisa dilaksanakan proses lelangnya,” tandasnya.

Latest from Blog