Ada Emak-Emak Lomba Ngarit Hingga Kambing Berdaster, Festival Rambanan 2025 Penuh Kejutan

by
7 September 2025
Fashion show hewan ternak memeriahkan Festival Rambanan 2025 di Kulon Progo. (Foto : istimewa/ newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, YOGYAKARTA – Kampung Pramuka di Purwosari, Girimulyo, Kulon Progo, mendadak heboh pada Minggu (7/9/2025). Dentuman musik, tawa lepas, dan sorak-sorai penonton menggema meriah, mengiringi gelaran fashion show di panggung terbuka.

Yang bikin unik, peserta fashion show bukan manusia, melainkan kambing dan domba. Hewan-hewan ternak itu tampil penuh gaya setelah didandani pemiliknya dengan kostum nyentrik. Ada yang mengenakan pakaian adat, ada pula yang tampil ala modern.

Tak kalah menarik, para pemilik hewan juga ikut naik ke panggung dengan busana senada. Bagaikan sosialita desa, mereka percaya diri berlenggak-lenggok di hadapan penonton.

“Kami ini modal nekat, tidak ada persiapan,” kata salah satu peserta, Edi Sulis.

Edi menceritakan, kambing kesayangannya didandani ala ibu rumah tangga, lengkap dengan daster dan pita. Meski sederhana, anak kambing yang masih kecil itu justru tampak menggemaskan.

“Iseng-iseng saja ikut, sekalian silaturahmi dengan peternak lain,” tambahnya.

Fashion show ternak ini merupakan bagian dari Festival Rambanan 2025, program yang digagas Dinas Pariwisata Kulon Progo dengan dukungan Dana Keistimewaan DIY.

Menurut Paniradya Pati Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho, Rambanan adalah akronim dari Paniradya Ambangun Kalurahan, sebuah konsep untuk menghidupkan budaya sekaligus menggali potensi desa. Purwosari yang dikenal sebagai sentra kambing dan domba, dinilai sangat cocok menjadi tuan rumah festival ini.

Kemeriahan berlanjut dengan lomba ngarit atau mencari pakan ternak yang diikuti emak-emak. Dengan sabit di tangan, mereka diberi waktu 15 menit untuk mengumpulkan rumput dan dedaunan sebanyak mungkin.

Aksi mereka membuat penonton terhibur. Ada yang berlari kencang, ada pula yang terjatuh karena kontur kebun berundak, namun tetap melanjutkan lomba sambil tertawa. Hasil rumput yang dikumpulkan kemudian ditimbang untuk menentukan juara.

Sebagai penutup, festival menghadirkan beragam tradisi lokal seperti kirab budaya, siram ternak, hingga kembul bujana. Rangkaian kegiatan itu membuat Festival Rambanan 2025 bukan hanya meriah, tetapi juga sarat makna bagi warga. (nw)

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog