NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Bidang Pemuda Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) akan membuka pelatihan musik panting bagi pemuda-pemudi di wilayah Kabupaten Banjar.

Program ini bertujuan melestarikan dan menumbuhkan kecintaan terhadap musik tradisional khas Banjar di kalangan generasi muda.


Kepala Bidang Pemuda Disbudporapar Banjar, Muhari, mengatakan bahwa pelatihan ini menjadi salah satu upaya pelestarian budaya daerah sekaligus memberikan kesempatan bagi pemuda untuk mengasah keterampilan seni mereka. Peserta pelatihan diutamakan berasal dari kelompok pemuda di desa-desa.
“Satu desa satu grup yang akan dilatih. Untuk tahun 2025 ini, kami akan melatih 5 grup. Saat ini, sudah ada beberapa kelompok yang mendaftar, termasuk dari karang taruna. Kami masih menunggu pendaftar lainnya,” ujar Muhari.
Pelatihan musik panting dijadwalkan berlangsung mulai Februari hingga Desember 2025, dengan durasi total 12 kali pertemuan.
Kepala Seksi Pemberdayaan Pengembangan Pemuda, Supriadi, menjelaskan bahwa jadwal pelatihan akan disesuaikan dengan kebutuhan.
“Jika pelatih dan peserta sepakat untuk mengadakan pertemuan lebih sering, misalnya empat kali seminggu, pelatihan bisa selesai dalam tiga bulan. Pelatihnya dari Disbudporapar, jadi peserta masih bisa berdiskusi dan sharing jika ada kendala,” jelas Supriadi.
Selain pelatihan, peserta nantinya akan diberi ruang untuk menampilkan bakat mereka melalui festival musik panting yang akan digelar oleh Disbudporapar.
Tak hanya itu, panggung terbuka di ruang publik, seperti kegiatan senam pagi di Ruang Terbuka Hijau (RTH), juga akan disediakan sebagai ajang tampil rutin bagi para peserta.
“Peserta bisa tampil secara bergantian setiap minggu. Selain itu, mereka juga akan menerima upah sesuai ketentuan sebagai bentuk apresiasi,” tambahnya.
Bagi pemuda-pemudi Kabupaten Banjar yang berminat mengikuti pelatihan musik panting ini, segera daftarkan diri ke Kantor Disbudporapar Kabupaten Banjar.
Program ini diharapkan tidak hanya melestarikan budaya tradisional, tetapi juga menciptakan generasi muda yang mencintai seni dan budaya lokal.