NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Desa Melayu Ilir, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar telah terendam banjir selama hampir dua bulan terakhir. Ironisnya, korban banjir di daerah tersebut belum mendapat perhatian dari Pemkab setempat.
Data dari Pemerintah Desa Melayu Ilir menyebutkan, sebanyak 366 rumah terendam banjir, dengan 372 KK atau 1.600 jiwa yang terdampak. Genangan banjir bahkan terjadi sejak Desember 2024. Kondisi ini memaksa sebagian warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Salah satu warga Desa Melayu Ilir, Amah mengatakan, banjir di daerahnya sudah terjadi sejak Desember 2024. Hingga kini, ketinggian air masih terus naik dan belum ada tanda-tanda akan surut.
“Ketinggian air sudah mencapai lutut orang dewasa. Bahkan daerah belakang rumah warga sudah sepinggang. Air terus naik sejak akhir tahun lalu,” kata Amah, Minggu (2/2/2025)
Amah mengeluhkan, Pemerintah Kabupaten Banjar hingga saat ini belum memberikan bantuan kepada warga korban banjir di Desa Melayu Ilir.
“Padahal warga sangat membutuhkan bantuan karena kondisi bencana ini membuat kami tidak bisa bekerja,” keluh Amah.
Kepala Desa Melayu Ilir, Murjani membenarkan daerahnya belum mendapat bantuan dari Pemkab Banjar. Warga sangat membutuhkan bantuan tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Desa Melayu Ilir hanya mendapat bantuan dari Baznas, BPBD dan relawan H Mansyur. Bantuan tersebut kami kumpulkan jadi satu lalu dibagikan. Hingga saat ini belum ada bantuan dari Dinsos dan Pemkab,” ungkapnya.
Murjani kemudian berharap agar Pemkab Banjar segera memberikan bantuan kepada warga Desa Melayu Ilir.
“Mudah-mudahan secepatnya ada tindak lanjut. Pemkab kami harap membantu warga Desa Melayu Ilir karena sudah hampir dua bulan terendam banjir,” ucapnya.
Diharapkan, Pemkab Banjar dapat bekerja sama dengan Pemda Martapura Timur untuk segera memberikan bantuan kepada warga Desa Melayu Ilir yang terdampak banjir.
