NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Beredarnya kabar isi Minyakkita tidak sesuai ukuran ternyata juga ditemukan di Kota Banjarbaru.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarbaru, Muriani mengaku pihaknya menemukan peredaran Minyakkita di pasaran dijual tak sesuai takaran.

“Kemarin kami ke Pasar Bauntung, lalu kami ambil sampel di satu toko. Ada sekitat 10 buah kemasan botol ditemukan tak sesuai takaran,” ungkap Kepala Disperindag Kota Banjarbaru, Muriani saat ditemui di ruangannya Kamis (13/3/2025).


Dari hasil sidak tersebut pihaknya mengambil sempel 10 botol Minyakkita yang dianggap telah dipasarkan namun tidak sesuai dengan takaran.


“Kalau dilihat benar-benar memang botolnya tidak sampai 1 liter. Dari hasil penelitian tim kami dari ke-10 botol itu semuanya isinya tidak sampai 1 liter,” tegasnya.

Muriani menjelaskan bahwa yang dijadikan hanya sempel botol, karena Minyakkita botolan lebih rawan diselewengkan.

“Karena kemasan yang pakai botol itu tidak lack, jadi tutupnya bisa dibuka dikurangi,” tambahnya.


Menurutnya setelah dilakukan penelitian kemasan botol Minyakkita terisi takarannya tak sesuai dengan yang tertera di kemasan pasalnya isi sebenarnya hanya 750 mililiter


“Mestinya batas toleransi kurangnya takaran Minyakita ini disebutkannya adalah 15 ml, sedangkan yang ditemui di lapangan bahkan sampai 30 ml. Jadi rata-rata 97-96 mungkin hampir 98 ada tetapi di atas itu tidak ada,” tegasnya.
Muri mengimbau masyarakat agar membeli kemasan plastik yang disinyalir sampai saat ini masih aman.
“Memang pedagang maupun pembeli di Banjarbaru tak mengetahui tentang kurangnya takaran Minyakkita di pasaran. Pasalnya mereka belinya sudah dus-dus atau kotak-kotak jadi tidak bisa memilih atau melihat takarannya mereka hanya tau harga pasarnya berapa, dijualnya rata-rata Rp17 ribu,” pungkasnya.
Salah seorang warga Banjarbaru Hj Masitah mengaku tidak tau kalau kemasan Minyakkita botol isinya tidak sampai satu liter.
“Saya malah tidak tau, padahal kami juga memakai minyak goreng merk itu tapi kadang kami beli yang kemasan plastik. Pernah juga pakai yang botol, mungkin kedepan kami pakaki yang plastik saja,” ucap warga Syamsudin Noor, Landasan Ulin itu.