BBQ Kekinian Bikin Penjual Arang Gigit Jari Saat Iduladha

Tren memasak menggunakan alat grill (Foto : Ilustrasi/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Tren memasak daging menggunakan alat grill atau BBQ kian populer di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Dampaknya, penjualan arang kini mengalami penurunan, termasuk di Kabupaten Banjar dan Banjarbaru.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Fenomena ini disampaikan oleh Hanafi, salah satu pedagang arang jenis Halaban di Martapura. Ia mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir masyarakat mulai beralih ke alat grill untuk mengolah daging, terutama saat perayaan Iduladha.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Penurunan penjualan arang sangat terasa. Sekarang orang jarang lagi memasak daging dengan cara disate, kebanyakan beralih menggunakan grill atau BBQ,” ujarnya saat ditemui, Minggu (8/6/2025).

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Menurut Hanafi, sebelumnya saat momen Iduladha, arang menjadi salah satu barang yang paling banyak dicari untuk membakar daging kurban. Namun kini, permintaan tersebut semakin berkurang.

~ Advertisements ~

“Biasanya menjelang dan saat Iduladha banyak yang membeli arang. Sekarang, yang datang hanya beberapa saja. Kebanyakan sudah pakai grill yang dianggap lebih praktis,” jelasnya.

Arang halaban (Foto : Muhammad Ervan Ariya Ramadani/newsway.co.id)

Tren ini juga diamini oleh Yuanda, seorang pemuda asal Banjarbaru. Ia mengaku lebih memilih menggunakan alat grill saat memasak daging kurban bersama teman-temannya.

“Memasak pakai grill lebih praktis dan bisa dilakukan di mana saja, termasuk di dalam rumah. Berbeda dengan memakai arang yang cenderung ribet dan bikin kotor,” katanya saat diwawancarai, Senin (9/6/2025).

Yuanda menambahkan, penggunaan grill juga dianggap lebih bersih dan nyaman.

“Kalau pakai arang, butuh tempat yang luas dan resikonya bikin area sekitar kotor. Dengan grill, kita tinggal colok listrik atau pakai gas saja,” pungkasnya.

Dengan bergesernya tren memasak di kalangan masyarakat, para pedagang arang seperti Hanafi pun berharap bisa terus menyesuaikan strategi agar tetap bisa bersaing di tengah perubahan pola konsumsi tersebut.

Tinggalkan Balasan