NEWSWAY.ID – Pangeran Cevi Yusuf Isnendar, keturunan keempat dari Sultan Hidayatullah, Sultan Banjar yang diasingkan ke Cianjur menyampaikan kalau pihak Belanda berencana melakukan pengembalian harta rampasan kepada ahli waris Kerajaan Banjar.

Hal itu ia sampaikan setelah beberapa waktu lalu, dikunjungi dan di wawancara oleh beberapa wartawan dari NRC asal Amsterdam, Belanda.

Para wartawan tersebut lanjutnya, menanyakan terkait sejumlah permata milik Kerajaan Banjar yang dirampas oleh Belanda ketika melakukan penjajahan dahulu.


Ia juga menjelaskan kalau pihak Wartawan Belanda tersebut, mendapatkan data dirinya di Belanda dan datang ke Indonesia bertamu untuk menanyakan terkait permata milik Kerajaan Banjar, yang rencananya ingin dikembalikan oleh Pemerintah Belanda kepada ahli waris Kesultanan Banjar.
“Mereka menanyakan tentang sejarah Perang Banjar, termasuk intan permata yang saat itu dijarah oleh Belanda dan membawa pulang ke Belanda,” ucapnya.
Sebagai Ahli Waris yang sah, pria yang akrab disapa Pangeran CeVi ini menyatakan, ia dan beserta keluarga besar Kerajaan pun turut menyambut gembira, rencana pengembalian harta kekayaan Kerajaan Banjar oleh pemerintah Belanda.
Pangeran Cevi juga mengungkapkan, pihaknya telah memulai proses pengembalian harta rampasan milik Kerajaan Kesultanan Banjar dari Belanda tersebut, sudah pihaknya lakukan sejak tahun 2019 silam, namun saat covid-19 melanda, proses mengalami penundaan.
Kepada NRC Media, di kediamannya di Cikampek, Pangeran Cevi mengutarakan, banyak intan dan permata milik Kerajaan Banjar yang dirampas oleh penjajah saat itu.

Dirinya pun memperlihatkan sejumlah bukti dan dokumen penting yang hanya dimiliki Raja atau Sultan Banjar, diantaranya Cap Stempel Kerajaan, Keris Abu Gagang yang hanya boleh dimiliki Raja dan Sultan Banjar.
“Dikesempatan itu saya jua memperkenalkan diri saya dan menceritakan tentang intan permata milik Kerajaan Banjar yang dirampas oleh penjajah Belanda, serta bukti permata yang saat ini dipajang di Rijksmuseum, Amsterdam,” pungkasnya.