NEWSWAY.CO.ID, BATOLA – Di Kecamatan Mandastana, Kabupaten Batola, Kalimantan Selatan, berdiri tempat belajar Bahasa Inggris dengan nama Kampung Inggris Transmigrasi Karang Indah. Meski sempat mengalami masa kejayaan pada 2013, kampung tersebut kini seolah mati suri, setelah menemui berbagai kendala dalam perjalanannya. Seperti apa kondisinya?
Untuk mengetahui aktivitas terkini dari Kampung Inggris Transmigrasi Karang Indah, jurnalis newsway.co.id mendatangi lokasi tersebut, Selasa (29/7/2025). Ketua kampung, Agus, menyambut hangat.

“Memang masih berjalan. Tapi yah, seperti ini kondisinya. Dibilang hidup ya hidup, dibilang mati ya mati,” kata Agus mengawali perbincangan.

Diakui Agus, aktivitas Kampung Inggris Karang Indah mengalami penurunan lantaran para pengajarnya sibuk bekerja. Bahkan, ada pengajar yang bekerja di luar daerah sehingga proses belajar mengajar di Kampung Inggris menemui kendala.

“Tidak memungkinkan untuk bertemu langsung. Bisa dikatakan, saat ini yang masih aktif mengajar hanya tersisa enam orang,” ungkap Agus.

Seluruh pengajar di Kampung Inggris Karang Indah merupakan para transmigran. Sebagian masih memiliki loyalitas tinggi, sehingga siap dipanggil untuk mengajar manakala dibutuhkan. Namun sebagian lagi, sudah sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.
“Sekarang, meski tidak rutin seperti dulu, warga yang berminat belajar bahasa asing tetap akan dilayani oleh pengajar yang tersisa. Kursus dilakukan di tempat khusus yang disediakan,” tegas Agus.
Agus kemudian mengenang aktivitas Kampung Inggris Karang Indah pada masa kejayaannya. Kampung ini merupakan proyek pengembangan SDM yang dirintis pada 2012, terinspirasi dari kampung Inggris Pare, Kediri, Jawa Timur.
Di masa kejayaannya, Kampung Inggris Karang Indah rutin menggelar English Camp tingkat provinsi Kalimantan Selatan sejak 2013 hingga 2017. Dalam kegiatan tersebut, para peserta dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan mengikuti lomba-lomba Berbahasa Inggris di Desa Karang Indah.
Program kursus belajar Bahasa Inggris ini bertujuan untuk membuka akses belajar bahasa asing bagi masyarakat transmigran. Selain itu, juga memperkuat daya saing generasi muda di kawasan pedesaan.
“Kami sangat berharap, Kampung Inggris bisa hidup kembali seperti dulu. Semoga pihak berwenang bisa membantu,” pungkas Agus. (nw)
Reporter Newsway.co.id Batola : Aminah