Berlatar Kisah Rakyat Nisan Berlumur Darah, Tarian Ini Membuat Juri Terpukau

by
14 Agustus 2023
Tari Pusara Kasih yang dibawakan Sanggar Kamilau Intan di Festival Karya Tari Daerah (FKTD) Kalimantan Selatan 2023, pada Sabtu (29/7/2023). (Foto: Sanggar Kamilau Intan)

NEWSWAY.ID, BANJARMASIN – Sanggar Kamilau Intan yang berada di dalam binaan Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Banjar akhirnya pecah telur di Festival Karya Tari Daerah (FKTD) Kalimantan Selatan 2023, pada Sabtu (29/7/2023).

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Kegiatan tersebut digelar di Gedung Mahligai Pancasila, Sanggar Kamilau Intan menjadi juara umum dan meraih tiga penghargaan yakni Penyaji Tarian Terbaik, Penata Tari Terbaik, hingga Penata Musik Terbaik.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Diketahui keberhasilan menjadi juara umum FKTD 2023 merupakan pencapaian perdana perwakilan Banjar selama kurang lebih 30 tahun, sekaligus sebagai kado Hari Jadi ke-73 Kabupaten Banjar.

~ Advertisements ~

Plt Kadisbudporapar Kabupaten Banjar Irwan Jaya mengaku, sangat bangga dengan prestasi yang diraih oleh sanggar Kamilau Intan sebagai sanggar yang mengharumkan nama Daerah serta mewakili Kabupaten Banjar menuju ke tingkat nasional.

~ Advertisements ~
Kasi Kesenian Disbudporapar Banjar Maghrisya (ujung kiri) Penata Tari sekaligus Ketua Sanggar Kamilau Intan, Ronny Arifin, Plt Kadisbudporapar Irwan Jaya serta Kabid Kebudayaan Muhammad Syahid saat berfoto bersama usai penyerahan piala bergilir di halaman Kantor Bupati Banjar, pada Senin (14/8/2023). (Foto: Juwita/Newsway.id)

“Alhamdulillah ini merupakan kado bagi Kabupaten Banjar di Hari jadinya, kami dari Disbudporapar sangat bangga karena puluhan tahun lebih kita belum pernah mendapatkan penghargaan menjadi juara umum,” tuturnya, kepada pewarta Newsway.id pada Senin (14/8/2023).

Irwan Jaya berharap, ke depannya tarian daerah di Kabupaten Banjar bisa semakin berkembang dan berprestasi.

“Semoga setelah ini seni tari di Kabupaten Banjar bisa semakin berkembang, serta minat para pemuda dan pemudi kita untuk mengembangkan budaya daerah semakin besar,” ungkapnya.

Sementara itu, Penata Tari sekaligus Ketua Sanggar Kamilau Intan, Ronny Arifin mengatakan, dari sekian puluh tahun FKTD yang diselenggarakan oleh Pemprov Kalsel baru kali ini akhirnya pecah telur, Kabupaten Banjar melalui Sanggar Kamilau Intan meraih juara umum.

“Alhamdulillah Kabupaten Banjar melalui Sanggar Kamilau Intan berhasil memperoleh beberapa kategori yakni Penyaji Tarian Terbaik, Penata Tari Terbaik, dan Penata Musik Terbaik, sehingga Kabupaten Banjar berhak menerima juara umum dan mewakili Provinsi Kalimantan Selatan ke tingkat nasional,” ujarnya.

Pada FKTD 2023 tersebut Sanggar Kamilau Intan membawakan tari berjudul Pusara Kasih, tarian ini berlatar cerita rakyat bertajuk Nisan Berlumur Darah.

“Kami membawakan tarian Pusara Kasih pada festival tersebut,” ucap Ronny.

Ronny melanjutkan, Sanggar Kamilau Intan akan melaju ke tingkat nasional dan membawakan tarian yang sama dengan kualitas yang lebih dari sebelumnya.

“Para penari sudah mulai melakukan latihan untuk persiapan ke tingkat nasional, saya selaku koreografer akan terus meningkatkan kualitas tarian yang akan dibawakan sesuai dengan evaluasi dewan juri serta saran dari teman-teman seniman sehingga menjadikan tarian ini dengan kualitas yang lebih baik dari sebelumnya,” pungkasnya.

Sekadar informasi, tari Pusara Kasih menceritakan kisah cinta Fatimah dan Mashur, namun hubungan mereka dilarang oleh orang tua Fatimah, yang menyebabkan Mashur harus diasingkan ke seberang sungai.

Penata Tari sekaligus Ketua Sanggar Kamilau Intan, Ronny Arifin, saat memegang piala bergilir Gubernur Kalimantan Selatan, sebagai juara umum FKTD Kalsel 2023, di halaman Kantor Bupati Banjar pada Senin (14/8/2023). (Foto: Juwita/Newsway.id)

Kemudian, Fatimah pun harus mengikuti perintah orang tuanya untuk dinikahkan dengan pria lain.

Suatu ketika rumah Fatimah yang ditempati bersama sang suami dilanda kebakaran, lantas Mashur dengan kekuatan cinta datang untuk menyelamatkan Fatimah yang pingsan dan terjebak api.

Namun, Mashur tewas dengan luka bakar setelah menyelamatkan Fatimah, lalu jasadnya dimakamkan di lokasi pengasingan.

Fatimah yang tersadar dari pingsan langsung mencari sosok penyelamat ke Pusara di seberang sungai, ternyata dari kejauhan Fatimah melihat sosok Mashur melambaikan tangan ke arahnya.

Fatimah pun bergegas mendatangi bayangan tersebut hingga terpeleset dan meninggal akibat terbentur batu nisan, darah Fatimah berlumuran di batu nisan Mashur yang seolah menyatukan cinta dan kasih sayang mereka untuk selama-lamanya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog