NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Salah satu anggota Barisan Serbaguna (Banser) GP Ansor Kabupaten Banjar dikeroyok oleh orang tidak dikenal di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Alun Alun Ratu Zalecha, Martapura, Kamis (26/10/2023) tengah malam.

Diduga pengeroyokan tersebut dilakukan oleh 6 orang, usai kegiatan Dialog yang dilaksanakan pada kegiatan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2023 yang digelar oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banjar selama 7 hari dari tanggal 22 – 28 Oktober 2023.


Adapun, anggota Banser yang di keroyok merupakan petugas keamanan yang ditugaskan oleh PCNU Kabupaten Banjar untuk pengamanan yang selama kegiatan peringatan hari santri.

Berdasarkan keterangan korban yang bernama Yasin, ketika dirinya hendak pulang usai bertugas, ia mendengar ada suara perempuan meminta tolong dari belakang salah satu stan.

Setelah dicari ternyata tidak ketemu, lantas korban pun menuju parkiran.
Di parkiran tersebut, ia melihat ada preman sedang cek – cok dan menggunakan senjata tajam.
Dirinya berinisiatif melerai, dengan berupaya mengambil senjata tajam dari tangan preman tersebut.
Tak lama, datang pihak ketiga melarai antara korban dan pelaku kemudian dipisahkan.
Setelah itu, korban berjalan meninggalkan lokasi ingin meminta bantuan ke temannya, ternyata para preman tadi kembali mengejar dan mengeroyok dirinya,
Korban dikeroyok oleh enam orang menggunakan tangan kosong.
Pengeroyokan tersebut pun kini sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian Martapura.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Kabupaten Banjar, Muhammad Syafi’ie Rifqi, meminta kepolisian menindak tegas pelaku pengeroyokan terhadap anggota Banser, supaya ada efek jera.
“Kasus ini kami serahkan sepenuhnya kepada kepolisian, dan kami akan terus mengawal kasus ini sampai selesai,” ungkap Rifqi.
Senada dengan Rifqi, salah satu anggota Banser GP Ansor Kabupaten Banjar, Adi Yusuf menambahkan, kasus pengeroyokan terhadap Yasin, anggota banser tetap dilanjutkan ke proses hukum.
“Tetap kita kawal sampai di pengadilan,” pungkasnya.