NEWSWAY.CO.ID, KOTABARU – Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Ponpes As’Adiyah Ahsanua Amala (A3) berbasis Kompetensi dengan memberikan pelatihan pengolahan buah dan pelaksanaan selama 3 pekan lebih, sejak 4 s.d 21 November 2024.

Pada acara Pembukaan Pelatihan hadir Camat Pulaulaut Tengah dan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kotabaru, Dr H Ahmad Kamal, SH, M.Ag dan Ahman Hamdan, Pengelola BLK Komunitas As’adiyah Ahsanua Amala, dan Saifullah S.Pd MA Ketua BLK (A3).


Saat membuka acara Dr H Ahmad Kamal, SH, M.Ag Juga mengatakan sangat mengapresiasi As’Adiyah Ahsanu Amala yang mampu memiliki gedung BLK dalam melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah Pusat.

“Sehingga mampu memberikan kontribusi melalui kegiatan Pelatihan ke 4 ini,” ungkapnya.


Demikian juga Muhammad Muhdi Akbar, S.ST
Camat Pulau Laut Tengah, Mengatakan ini merupakan salah satu aset yang perlu diperhatikan dan tentunya memberikan manfaat kepada warga Pulau Laut Tengah khususunya.
“Program ini merupakan program yang sangat bagus untuk dikembangkan lagi sebagaimana untuk memajukan daerah kita terkhusus kecamatan Pulau Laut Tengah ini,” ungkapnya.
Ahman Hamdan, Pengelola BLK Komunitas As’adiyah Ahsanua Amala, mengatakan kegiatan ini sudah memasuki angkatan ke 4 dan terdiri dari 16 Peserta, dan didominasi oleh perempuan.
“Beberapa keahlian yang dilatih diantaranya keahlian membuat berbagai produk seperti permen jahe, serbuk jahe, manisan pepaya, abon pepaya, keripik pisang coklat, saus tomat, sambal, selai nanas, es krim buah, mie buah naga, jus jeruk, donat, brownis alpukat, pempek ikan, dan nugget ikan,” jelasnya.
Hamdan juga menambahkan, adapun mentor yang menuntun dan membersamai peserta dalam pemenuhan keterampilan tersebut atau instrukturnya Abdul Kuddus yang sudah berpengalaman dan narasumber materi Softskil, Saifullah, S.Pd MA dan Mun Amrullah.
“Sedangkan Anggaran dari Kementerian Ketenagakerjaan melalui privikasi kelengkapan berkas,” bebernya.

Saifullah diakhir acara memfasilitasi peserta melakukan refleksi bersama, tentang apa saja yang sudah didapat dari pelatihan.
“Terus berpikir apa rencana setelah mengikuti pelatihan, dan tantangan yang akan dihadapi, serta bagaimana menemukan solusinya,” ujar Saifullah.
Salah satu peserta, Rahmawati menyampaikan testimoninya, bahwa dengan mengikuti pelatihan keterampilan tersebut, sangat senang dan berbahagia, dapat berkolaborsi dengan peserta lainnya.
“Ada ice breaking yang membuat kami cukup termotivasi, di pandu instruktur yang luar biasa, dan mampu melakukan komunikasi, memahami alur pembuatan buah menjadi lebih produktif, dan tentunya memiliki keterampilan dalam membuat aneka produk dalam pengolahan buah, paling tidak untuk konsumsi sendiri sudah mampu mengolahnya,” ungkap Rahmawati.