NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Selama kurang lebih tiga bulan terendam banjir, akhirnya warga Desa Melayu Ilir, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar mendapat bantuan logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar.

Bantuan tersebut diberikan pada Jumat (15/3/2024) di Kantor Pembakal Melayu Ilir dan di rumah-rumah warga yang terdampak banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Banjar Warsita mengatakan, bahwa pihaknya memberikan sedikit bantuan logistik kepada warga yang terdampak banjir di Desa Melayu Ilir.


“Bantuan logistik yang kami berikan itu berupa sejumlah bahan makanan untuk mereka yang terdampak,” ungkap Warsita saat dikonfirmasi via Whatsapp oleh Newsway.id, Sabtu (16/3/2024).


Tak hanya itu, Warsita mengimbau, kepada warga agar tetap waspada terhadap permukaan air yang masih tinggi serta mempersiapkan tas siaga bencana untuk menyimpan dokumen penting.

“Bencana menjadi tanggung jawab semua pihak, karena itu kita harus selalu siaga,” katanya.

Adapun, Warsita menyebut data terbaru menunjukkan bahwa terdapat tiga Rukun Tetangga (RT) di Desa Melayu Ilir yang terdampak banjir sejak Januari 2024 kemarin.


“Ada tiga RT yang terendam banjir, dari tiga RT tersebut terdapat 41 rumah warga atau 119 jiwa yang terdampak,” sebutnya.


Warsita juga mengatakan, dengan upaya kolaboratif antara pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan penanganan dampak banjir di Desa Melayu Ilir dapat berjalan dengan baik dan efektif, sehingga warga dapat segera pulih dari musibah ini.
Sementara itu, Pembakal Melayu Ilir, Murdjani mengucapkan terimakasih atas bantuan logistik yang diberikan oleh BPBD Banjar.
“Terima kasih atas bantuan yang diberikan, kita berharap agar bantuan tersebut dapat memberikan manfaat yang besar bagi warga yang terdampak banjir,” ucap Murdjani.
Murdjani juga bercerita bahwa meskipun banjir merupakan hal yang biasa terjadi di wilayahnya, namun tahun ini banjir belum juga surut seperti perkiraan sebelumnya.
“Mulai Januari kemarin sudah banjir dan biasanya diperkirakan Maret sudah surut. Namun tepat tanggal 1 Maret hingga saat ini tidak terduga banjir masih merendam puluhan rumah warga,” tuturnya.
Murdjani menilai, wilayah desanya yang berdekatan dengan sungai, potensi banjir setiap tahunnya semakin meningkat.
“Ketinggian air di dalam rumah bahkan mencapai 30 centimeter, di atas mata kaki orang dewasa, warga yang terdampak banjir belum mampu meninggikan bangunan rumah mereka, sehingga terpaksa harus bertahan dengan kondisi yang seadanya,” pungkasnya.