NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Suasana haru dan penuh semangat menyelimuti kegiatan Pengesahan Warga Baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Banjarbaru yang digelar pada Jumat (4/7/2025).

Dari puluhan peserta yang mengikuti prosesi wisuda, dua nama mencuri perhatian: Dani (20) dan Toni (26), dua sahabat penyandang disabilitas tuli yang berhasil menuntaskan latihan pencak silat selama hampir empat tahun.


Keduanya dinyatakan resmi menjadi bagian dari keluarga besar PSHT setelah melewati tahapan latihan dan pembinaan yang tidak mudah.
Keberhasilan ini bukan hanya menjadi capaian pribadi bagi Dani dan Toni, namun juga simbol inklusivitas dan semangat tanpa batas.

Melalui juru bahasa isyarat (JBI) sekaligus anggota PSHT, Ilma Safira, Dani mengungkapkan alasan awal mengikuti latihan pencak silat.

> “Awalnya tertarik belajar bela diri, lalu diarahkan ikut PSHT di Rayon Landasan Ulin Timur,” terang Dani melalui isyarat yang diterjemahkan Ilma.
Senada, Toni mengaku bahwa motivasinya bergabung dengan PSHT berawal dari keinginan memiliki keterampilan membela diri.
Namun seiring waktu, ia menemukan nilai-nilai yang lebih dalam dari sekadar jurus silat.
> “Ternyata yang diajarkan bukan hanya bela diri, tapi juga kesabaran dan kerohanian,” ujar Toni lewat bahasa isyarat.
Didukung Komunitas Inklusi, Menjadi Simbol Inspiratif
Dani dan Toni sebelumnya aktif dalam komunitas disabilitas Teras Inklusi, yang diketuai oleh Faizah Abdiah anggota PSHT Banjarbaru.
Dari komunitas inilah keduanya diperkenalkan ke dunia pencak silat, hingga akhirnya mampu menunjukkan kemampuannya dalam berbagai kesempatan, termasuk saat peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) tiap tahunnya.
Dalam proses latihannya, tidak ada perlakuan khusus yang membedakan mereka dengan peserta lainnya.
Satu-satunya penyesuaian hanyalah dalam metode komunikasi antara pelatih dengan peserta, yakni melalui bahasa isyarat.
Ketua PSHT Cabang Banjarbaru, Ifan Kurniawan, turut memberikan apresiasi dan ucapan selamat kepada Dani dan Toni yang telah resmi bergabung sebagai saudara se-Persaudaraan Setia Hati Terate.
> “Atas dedikasi dan semangat yang dicurahkan, saya ucapkan selamat kepada Dani dan Toni. Semoga mereka menjadi inspirasi bagi saudara-saudara lainnya, bahwa di PSHT kita saling melengkapi, bukan membedakan,” ujar Ifan.
Pelajaran tentang Kesetaraan dan Semangat Tanpa Batas
Momen wisuda ini menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk meraih pencapaian.
PSHT Cabang Banjarbaru pun menunjukkan komitmennya dalam menciptakan ruang aman dan terbuka bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
Dani dan Toni kini tidak hanya membawa pulang sabuk dan gelar sebagai warga baru PSHT, tetapi juga semangat dan harapan bagi banyak orang: bahwa perjuangan tidak mengenal kata tidak mungkin.