NEWSWAY.CO.ID, SAMARINDA – Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda sejak dini hari, Selasa (27/5/2025), menyebabkan banjir di 24 titik dan tanah longsor di lima lokasi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda melaporkan bahwa genangan air mencapai ketinggian hingga 50 sentimeter di beberapa area, termasuk Jalan DI Panjaitan, depan Terminal Lempake, dan Simpang Alaya.
Selain itu, lima kejadian tanah longsor dilaporkan di Jalan Gerilya Solong, Jalan Giri Makmur RT 22 Nomor 25, Jalan Lily 2 RT 31 Perum Talangsari, Jalan Batu Cermin RT 05 Kelurahan Sempaja Utara, dan Jalan Proklamasi Blok O Dalam. Satu pohon tumbang juga terjadi di Jalan Lambung Mangkurat.
BPBD Samarinda terus memantau perkembangan situasi dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor dan di tepi sungai, mengingat curah hujan yang masih berpotensi tinggi.
Pemerintah Kota Samarinda juga mempertimbangkan relokasi dua sekolah yang berada di kawasan rawan longsor dan banjir, yakni SMP Negeri 24 dan SD Negeri 013 di Jalan P Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyatakan bahwa kondisi geografis kawasan sekolah tersebut sudah tidak layak untuk dipertahankan.
“Hujan deras yang mengguyur Samarinda selama hampir empat jam pada Senin (12/5/2025) lalu menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah wilayah,” terang Andi Harun.
Ia juga menceritakan peristiwa paling tragis terjadi di Jalan Belimau Raya, RT 22, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, yang merenggut dua nyawa dan menyebabkan dua lainnya masih dalam pencarian.
“BPBD Samarinda terus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan warga, serta melakukan penanganan awal di lokasi-lokasi terdampak,” tutup Andi Harun.