NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Debit air Sungai Riam Kiwa di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, sempat mengalami peningkatan signifikan pada Kamis (11/9/2025) sore. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan banjir, meskipun hingga Jumat (12/9/2025) pagi situasi berangsur normal.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar Yayan Daryanto mengatakan, kenaikan debit air terjadi cukup cepat.
“Di alat ukur terendah, sempat tercatat 17 cm, kemudian naik menjadi 54 cm, bahkan terakhir mencapai 80 cm. Namun, pada pagi ini, air sudah sangat turun dan mudahan tidak naik lagi,” ucapnya saat ditemui di Kantor Bupati, Jumat (12/09/2025).
Yayan mengatakan, meski saat ini masih dalam musim kemarau, potensi hujan tetap tinggi karena formasi awan masih cukup banyak terlihat di wilayah hulu.
“Kondisi inilah yang memicu naiknya debit air secara tiba-tiba,” ucapnya.
Menurutnya, banjir yang terjadi di Pengaron biasanya berpotensi mengalir ke wilayah bawah, termasuk Martapura. Namun, pada kejadian kali ini, dampaknya tidak sampai meluas.
“Begitu debit air naik di Pengaron, kami langsung informasikan ke wilayah bawah. Alhamdulillah, semalam kondisi di bawah masih relatif aman, belum terisi penuh dengan air,” jelas Yayan.
Berdasarkan pemantauan, debit air mengalami penurunan sekitar 10 cm setiap tiga jam.
“Semalam dari posisi 80 cm sekarang sudah turun. Artinya, aliran air mulai stabil,” kata Yayan.
BPBD Banjar tetap mengimbau masyarakat untuk waspada menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Walaupun musim kemarau, potensi hujan lebat masih ada. Kami mengingatkan agar warga menjaga lingkungan, tidak melakukan pembakaran hutan atau lahan, serta tetap siap siaga apabila terjadi kenaikan debit air,” tegasnya.
Plt Sekretaris BPBD Banjar juga mengimbau kepada masyarakat karena kondisi alam yang tidak menentu, hindari banyak aktivitas di pinggir aliran sungai.
“Jangan membuang sampah sembarangan yang akan menyebabkan banjir dan selalu berhati-hati dengan hewan melata seperti ular dan biawak,” imbaunya. (nw)