Demi Tingkatkan Layanan, Lapas Banjarbaru Resmikan Lima Fasilitas Bagi Warga Binaan

by
28 April 2024
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Selatan, Taufiqurrakhman menandatangani prasasti. (Foto : Suroto/newsway.id)

NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Lapas Kelas II B Banjarbaru terus meningkatkan fasilitas dan pelayanan di dalam Lapas.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Itu dibuktikan dengan peresmian lima prasarana bersamaan dengan peringatan Hari Bhakti Permasyarakatan ke-60, Sabtu (27/4/2024).

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Peresmian tersebut ditandani dengan penandatanganan prasasti oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Selatan, Taufiqurrakhman.

~ Advertisements ~

Lima sarana pelayanan yang diresmikan adalah rumah ibadah (Gereja Pniel), perpustakaan, klinik kesehatan pratama, dapur sehat, dan sarana asimilasi edukasi (SAE).

~ Advertisements ~

Kepala Lapas Banjarbaru, I Wayan Nurasta Wibawa, menjelaskan bahwa berbagai sarana layanan ini dibangun dengan kerja sama dari sejumlah instansi terkait.

“Untuk layanan kesehatan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru dan RSDI Banjarbaru termasuk sistem pengambilan obat dan sistem penanganan dokternya,” terangnya.

Wayan menjelaskan Klinik kesehatan pratama ini menyediakan berbagai layanan kesehatan, termasuk dokter umum, dokter gigi, psikiatris, dan apoteker.

Sementara itu untuk perpustakaan yang difasilitasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Selatan, namun karena buku masih kurang pihaknya menerima secara terbuka kalau ada instansi yang mau menyumbang.

“Dengan adanya perpustakaan, warga binaan pemasyarakatan (WBP) punya sarana membaca. Sehingga haknya terkait pendidikan bisa terpenuhi,” tambahnya.

Wayan menjelaskan rumah ibadah, yakni Gereja Pniel, merupakan hibah dari Gereja Bethel Indonesia Banjarbaru, bahkan gereja tersebut sudah dapat digunakan oleh WBP beragama Nasrani.

“Sebelum ada gereja ini para WBP melakukan ibadah di ruangan-ruangan yang kami anggap kurang memadai,” jelasnya.

Pihaknya juga membangun Sistem Asimilasi dan Edukasi (SAE) diresmikan untuk memberikan berbagai pelatihan kepada warga binaan.

“Di sarana itu, para WBP bisa banyak belajar banyak ilmu, mulai dari cara berkebun kangkung, beternak ayam, menumbuhkan jamur, serta edukasi tentang maggot, ikan, dan lain-lain,” tambahnya.

Wayan berharap peresmian fasilitas tersebut dapat meningkatkan kualitas layanan di Lapas Banjarbaru serta membantu warga binaan untuk mendapatkan akses yang lebih baik ke fasilitas kesehatan, pendidikan, dan kegiatan edukasi lainnya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog