NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dari Fraksi PKB, Dirham Zain, menggelar kegiatan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Toleransi Kehidupan Bermasyarakat, Senin (9/6/2025), di Aula Kantor Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kota Banjarbaru.
Sosialisasi ini dihadiri oleh sejumlah narasumber, termasuk Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas, serta tokoh masyarakat setempat. Kegiatan tersebut menjadi upaya nyata untuk memperkuat pemahaman dan praktik hidup berdampingan secara damai di tengah masyarakat yang majemuk.
Dirham Zain, yang merupakan anggota Komisi I DPRD Kalsel bidang Pemerintahan, Hukum dan HAM, menegaskan pentingnya sosialisasi Perda ini, terlebih wilayah Dapil Kalsel 7 (Banjarbaru dan Tanah Laut) dikenal sebagai daerah dengan latar belakang masyarakat yang beragam dari sisi etnis, agama, dan budaya.
“Banjarbaru dan Tanah Laut adalah daerah yang sangat plural. Contohnya di Banjarbaru, lebih dari 50% penduduknya merupakan warga Jawa, dan begitu pula Tanah Laut. Kita hidup dalam keberagaman suku, agama, dan budaya. Kalau tidak dikelola dengan baik, ini bisa menjadi potensi konflik,” ujar Dirham.
Menurutnya, Perda Nomor 12 Tahun 2022 hadir sebagai payung hukum dalam menciptakan kehidupan bermasyarakat yang harmonis. Dirham berharap, masyarakat dapat lebih sadar dan aktif menjaga toleransi, mulai dari lingkungan terkecil, seperti keluarga dan tetangga.
“Perbedaan adalah kekuatan jika dikelola dengan baik. Tapi bisa menjadi ancaman jika tidak dijaga. Saya merasa penting untuk terus mengingatkan masyarakat bahwa toleransi adalah fondasi hidup damai,” tegasnya.
Dirham juga mengapresiasi peran para aparat keamanan dan tokoh masyarakat dalam menjaga keharmonisan, seraya mengajak semua elemen untuk terus menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
Salah satu narasumber, Kuwat yang merupakan Bhabinsa Kelurahan Landasan Ulin Utara, juga mengingatkan pentingnya menjaga hubungan baik antar warga.
“Tetangga adalah keluarga terdekat kita. Perbedaan bukan untuk dipertentangkan, tapi untuk dipahami. Mari saling menjaga agar tidak terjadi gesekan akibat perbedaan keyakinan atau latar belakang,” ujarnya.
