Dishub Tunggu Rekomendasi Balai Jalan, U Trun Mekatani Ditutup

by
6 Maret 2024
Kabid LLAJ Dishub Banjarbaru, Adi Royan Pratama didampingi Kanit Patwal Satlantas Polres Banjarbaru, Iptu Rahmad dan Ataf BPTD Kalsel Dani beserta jajaran Dishub Banjarbaru saat meninjau U Trun Mekatani. (Foto : suroto/newsway.id)

NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Seringnya terjadi kecelakaan lalu – lintas di U Turn depan makam Mekatani menjadi perhatian serius Dinas Perhubunga Kota Banjarbaru dan Satlantas Polres Banjarbaru.

~ Advertisements ~

Paling anyar kecelakaan terjadi kemarin Selasa (5/3/2024) siang antara mobil double cabin dan kendaraan roda dua.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Memyikapi tingginya angka kecelakaan lalu – lintas tersebut, Dinas Perhubungan melakukan tinjauan lapangan untuk melakukan kajian lebih mendalam, terkait lokasi tersebut.

~ Advertisements ~

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Adi Royan Pratama mengatakan pihaknya akan melakukan tindakan cepat untuk melakukan penutupan U Trun KM 29, Mekatani.

~ Advertisements ~

“Hari ini kami dari Dinas Perhubungan, Satlantas Polres Banjarbaru dan BPTD Prov Kalsel meninjau langsung untuk bisa menentukan tindakan selanjutnya,” terang Adi Royan kepada sejumlah media Rabu (6/3/2024).

Adi Royan juga mengatakan pihaknya akan mendorong Balai Besar Pelaksanaan Jalan Naaional XI, Kalimantan Selatan, untuk segera memberikan rekomendasi penutupan dan pengalihan U Trun tersebut.

“Dalam dua hari kedepan kami akan berusaha mendapat jawaban dari Balai Jalan agar kami bisa segera melakukan penutupan sementara dengan Watter Barrier. Kalau sudah dilakukan penutupan di U Turn Mekatani maka akan kami pindahkan ke U Turn sebelum Hasnur Grup (arah Banjarmasin) samping Bandara Syamaudin Noor,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, pihaknya akan menyiapkan warning light portable di U Trun samping bandara tersebut.

“Dengan adanya warning light portable tentunya maayarakat dari jauh sudah bisa melihat ada u turn di kawasan tersebut. Sehingga pengendara bisa memperlambat laju kendaraannya,” tegasnya.

U Trun ini yang direncanakan menjadi tempat putar balik pengendara, tempatnya di samping Bandara Syamaudin Noor sebelum kantor Hasnur Grup dari arah Banjarbaru.(Foto : Suroto/newsway.id)

Sementata itu Kanit Patwal Satlantas Polres Banjarbaru, Iptu Rahmad yang saat itu juga ikut meninjau ke lapangan mengatakan bahwa pihaknya mendukung langkah yang dilakukan Dishub Banjarbaru.

“Kawasan ini kami anggap sangat rawan dengan kecelakaan, untuk itu memang harus dilakukan tindakan penutupan dan memindah ke U Turn yang dianggap lebih aman,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa banyaknya kecelakaan lalu – lintas di kawasan tersebut karena kondisi jalan yang menurun dari arah Banjarmasin menuju Banjarbaru.

Hal itu menurutnya membuat pengendara justru semakin memacu kendaraanya karena jalan lurus dan menurun.

“Salah satu faktornya adalah kurang tertibnya para pengguna jalan, kedua karena jalan menurun dan lurus kecenderungan akan kencang berkendara. Padahal ada U Turn yang sewaktu – waktu mobil atau kendaraan akan berputar arah, karena kencang maka tidak sempat melalukan  pengereman,” tambahnya.

Sementata itu salah satu staf Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II, yang menjabat sebagai pengawas kinerja pelabuhan Dani Caevan menjelaskan untuk penutupan atauapun pengadaan fasilitas keselamatan akan disampaikan kepada atasannya.

“Hasil dari tinjauan dan kajian yang kami lakukan memang u trun yang sering terjadi kecelakaan mestinya akan ditutup. Salah satinya adalah U turn Mekatani ini, informasi saat ini, sementara akan ditutup dan dialihkan,” jelasnya.

Saat ditanya apakah dalam kajian yang dilakukannya kawasan tersebut masuk dalam kawasan yang tingkat kerawan lalu – lintasnya tinggi.

Dani mengatakan memang sampai saat ini masih dalam pengkajian setelah pihak Dishub dan Polres menyampaikan hasil tinjauan beberapa waktu lalu.

“Secara pribadi saya tidak bisa menyampaikan apakah u turn ini adalah daerah yang masuk kategori tingkat kerawanan kecelakaan tinggi. Pasalnya kajian masih dilakukan, tetapi kalau melihat dari seringnya terjadi kecelakaan ada kemungkinan maauk dalam kawasan tingkat kecelakaan tinggi,” pungkasnya.

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog