NEWSWAY.CO.ID, BALANGAN – Dalam upaya memperkuat sistem perlindungan kelompok rentan dalam penanganan bencana, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Balangan resmi membentuk Sub Klaster Perlindungan Perempuan dan Anak dari Kekerasan Berbasis Gender (KBG) dalam Bencana. Pembentukan sub klaster ini dilakukan melalui rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Plt. Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dian Dinilia, SKM, pada Senin (28/7/2025).
Dian Dinilia menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk meningkatkan kesiapsiagaan, sekaligus respons terhadap potensi kekerasan berbasis gender yang cenderung meningkat dalam situasi darurat, termasuk saat terjadi bencana alam maupun bencana sosial.

“Perempuan dan anak merupakan kelompok yang paling rentan menjadi korban kekerasan dalam situasi krisis. Oleh karena itu, pembentukan sub klaster ini sangat penting untuk memastikan perlindungan mereka masuk dalam sistem manajemen bencana,” ujar Dian.


Sub klaster ini terdiri dari dua divisi utama, yakni Divisi Data dan Informasi serta Divisi Pencegahan dan Penanganan. Divisi Data dan Informasi bertanggung jawab mengumpulkan dan mengelola data terpilah berdasarkan jenis kelamin dan usia, yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan dan evaluasi program perlindungan. Sementara itu, Divisi Pencegahan dan Penanganan akan berperan aktif sejak fase pra-bencana, tanggap darurat, hingga pasca-bencana, dengan mengedepankan pendekatan berbasis gender dan hak anak.

Lebih lanjut, Dian menekankan pentingnya integrasi pedoman perlindungan ke dalam sistem layanan di lokasi pengungsian dan titik-titik distribusi bantuan. Hal ini untuk memastikan korban kekerasan berbasis gender mendapatkan pendampingan dan penanganan yang layak dan sensitif terhadap kondisi mereka.

“Selama ini, DPPPA Balangan telah secara rutin melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai perlindungan hak perempuan dan anak, termasuk dalam konteks bencana. Pembentukan sub klaster ini adalah bentuk konkret dari komitmen kami untuk memperkuat koordinasi lintas sektor,” imbuhnya.
Dian berharap, dengan terbentuknya sub klaster ini, seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam penanggulangan bencana, mulai dari lembaga pemerintah, organisasi masyarakat sipil, hingga relawan, dapat lebih siap dalam memberikan layanan yang aman, inklusif, dan responsif gender.
Keberadaan Sub Klaster Perlindungan Perempuan dan Anak ini menjadi bagian integral dari Klaster Nasional Penanggulangan Bencana, yang bertujuan untuk memastikan bahwa kebutuhan khusus kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas tidak terabaikan selama masa krisis.(nw)
Reporter M Nasrullah Newsway.co.id Balangan