NEWSWAY.CO.ID, KOTABARU – Komitmen TNI Angkatan Laut dalam mendukung ketahanan pangan nasional kembali ditegaskan melalui kegiatan panen singkong bersama petani binaan di Desa Sebelimbingan, Kabupaten Kotabaru, Rabu (29/10/25).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Vicon Program Ketahanan Pangan TNI AL Tahun 2025 yang bertema “Manunggal dengan Rakyat dalam Ketahanan Pangan dan Panen Ketahanan Pangan TNI AL.”
Komandan Lanal Kotabaru Letkol Laut (P) M. Harun AL Rasyid, S.T., M.Tr.Opsla., turut hadir langsung di lokasi panen milik Bapak Matnur, salah satu petani binaan Lanal Kotabaru yang telah aktif mengembangkan pertanian singkong selama lima tahun terakhir.
Kegiatan ini juga diikuti oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Kotabaru, Kabulog Kotabaru, Kepala Desa Sebelimbingan, prajurit Lanal Kotabaru, serta kelompok petani binaan yang selama ini menjadi mitra strategis dalam program ketahanan pangan TNI AL.
Dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) menegaskan bahwa Panen Raya TNI AL Tahun 2025 bukan sekadar seremoni, melainkan bukti konkret keterlibatan TNI AL dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Program ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam memantapkan sistem pertahanan dan keamanan nasional, serta mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, dan air,” tegas Kasal.
Melalui pendekatan teritorial dan pembinaan masyarakat, TNI AL berperan aktif dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan pangan dan menjaga stabilitas pasokan pangan di daerah pesisir dan perbatasan serta mendorong swasembada pangan berbasis komunitas lokal.
Panen singkong di lahan Bapak Matnur menjadi simbol keberhasilan sinergi antara TNI AL dan masyarakat. Program pembinaan yang telah berjalan selama lima tahun ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi warga desa.
Letkol Harun menyampaikan apresiasi kepada seluruh petani binaan yang telah konsisten mendukung program ini. Ia menegaskan Lanal Kotabaru akan terus berperan sebagai katalisator pembangunan desa melalui pendekatan pertanian, perikanan, dan edukasi masyarakat.
“Ketahanan pangan bukan hanya soal produksi, tapi soal kemandirian dan keberlanjutan. Kami ingin masyarakat pesisir menjadi bagian dari solusi nasional,” tutupnya. (nw)
Reportee : Rizal
