NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Persoalan Stunting di Kota Banjarbaru masih terus menjadi perhatian pemerintah, pada tahun 2024 menargetkan kasus Stunting bisa turun menjadi 14 persen.


Upaya penurunan kasus Stunting ternyata tidak hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan saja, tetapi juga dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) melalui Bidang Cipta Karya.



Kepala Bidang Cipta Karya, Nina Aprodita, mengatakan bahwa pihaknya pada tahun 2024 akan memasang saluran sanitasi di 11 Kelurahan.

“Dalam upaya penurunan stunting kami ikut memberikan support dengan memasang jaringan sanitasi. Masing – masing kelurahan 50 unit tangki septik individual, menyasar kepada keluarga yang memiliki anak terindikasi stunting atau keluarga masyarakat berpenghasilan rendah,” terangnya saat ditemui di kantornya pekan lalu.

Nina menambahkan ada sebanyak 550 unit tangki septik induvidual yang akan dipasang, 550 unit tersebut diperuntukan 550 Kepala Keluarga.
“Masing – masing kepala keluarga akan mendapat satu unit,” tambahnya.
Lebih jajuh Nina juga mengatakan selain saluran sanitasi pihaknya juga akan memberikan layanan sambungan air bersih.
“Diproyeksikan 591 Sambungan Rumah (SR) atau 591 kepala keluarga jaringan perpipaan dengan pemasangan gratis, tetapi masyarakat membayar tagihan bulanan kepada pihak PDAM. Selain itu juga ada 140 titik (rumah) melalui sambungan sumur bor,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan, dr Juhai Triyanti Agustina saat dikonfirmasi mengakui kalau sejauh ini persoalan stunting masih menjadi perhatian.
Ia juga mengaku bahwa penurunan Stunting inj dilakukan oleh beberapa stakeholder termasuk Dinas PUPR.
“Pemerintah terus memberikan perhatian untuk menurunkan angka stunting, terkait program PUPR mereka memberikan support fasilitas pendukung. Sementara Dinkes fokus pada penaganan kesehatannya,” terangnya di Balai Kota Jumat (16/2/24) lalu.