Evakuasi Tuntas, Tujuh Korban Insiden Tambang Freeport Ditemukan Meninggal Dunia

by
7 Oktober 2025
Tim Tanggap Darurat Freeport berhasil menembus titik lokasi korban longsor tambang bawah tanah. ( FOTO : Dok. Freeport/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, JAKARTA – Proses pencarian korban insiden longsoran material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, Papua, resmi dinyatakan selesai. Tim gabungan dari PT Freeport Indonesia (PTFI), Kementerian ESDM, Polres Mimika, Basarnas, dan BPBD berhasil mengevakuasi lima korban terakhir pada Minggu (5/10/2025).

~ Advertisements ~

Dilansir dari CNBC, kelima korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sehingga seluruh tujuh pekerja yang terdampak insiden pada 8 September 2025 kini telah berhasil ditemukan.

“Dengan ditemukannya lima rekan kerja kami pada tahap akhir ini, maka seluruh proses penyelamatan dinyatakan selesai,” ungkap Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, dalam keterangan resmi, Senin (6/10/2025).

Sebelumnya, dua korban telah ditemukan lebih dulu pada Sabtu, 20 September 2025.

Identitas lima korban yang baru dievakuasi telah dikonfirmasi oleh tim medis dan kepolisian sebagai berikut:

Zaverius Magai – PT Redpath Indonesia

Holong Gembira Silaban – PT Redpath Indonesia

Dadang Hermanto – PT Redpath Indonesia

Balisang Telile – Warga negara Afrika Selatan, PT Redpath Indonesia

Victor Bastida Ballesteros – Warga negara Republik Chili, PT Redpath Indonesia

Menurut informasi, jenazah para korban akan dibawa ke Jakarta untuk proses pemulangan ke kampung halaman masing-masing. Khusus jenazah Zaverius Magai akan dimakamkan di Kuala Kencana, Timika.

Tony Wenas menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian ini. “Mereka bukan hanya rekan kerja, tapi juga bagian dari keluarga besar Freeport. Kami sangat kehilangan. Atas nama pribadi dan perusahaan, saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tim penyelamat yang telah bekerja tanpa henti dalam kondisi yang sangat menantang. “Upaya ini tidak mudah. Volume material basah yang harus ditangani mencapai sekitar 800 ribu ton, dan lokasi kejadian sangat sulit dijangkau,” jelas Tony.

Freeport Indonesia berkomitmen memberikan pendampingan penuh kepada keluarga korban dan memastikan seluruh proses penanganan jenazah dilakukan dengan hormat.

Lebih lanjut, proses investigasi untuk mengetahui penyebab insiden akan terus dilakukan secara menyeluruh dan transparan. Hasilnya akan dijadikan acuan dalam menerapkan langkah-langkah pencegahan agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.(nw)

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog