NEWSWAY.ID, YOGYAKARTA – Pengurus Cabang (Pengcab) Fatayat NU Kulon Progo mendorong perempuan di Kulon Progo untuk menjadi pemimpin yang berintegritas.

Mereka diharap bisa mengambil peran dalam pembangunan bangsa, terutama terkait pemberdayaan perempuan dan keluarga.


Ketua Pengcab Fatayat NU Kulon Progo, Nofianti mengatakan, peningkatan kualitas kepemimpinan perempuan sangat penting dalam membangun bangsa dan negara.
Karenanya, Fatayat NU Kulon Progo berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan perempuan di wilayah ini.

“Tidak hanya melalui peningkatan kapasitas kepemimpinan, tetapi juga memperkuat basis sosial keagamaan yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan zaman,” kata Nofianti, Senin (23/9/2024).

Nofianti berkeinginan, perempuan di Fatayat NU tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, tetapi juga menjadi pemimpin yang berintegritas, baik di komunitas, pemerintahan, maupun organisasi.
Dalam kepemimpinan ini, penting bagi Fatayat NU untuk mengedepankan nilai-nilai Islam.
“Kami akan berupaya mendorong peran perempuan dalam membangun masyarakat dengan landasan moral dan etika yang kuat,” tegasnya.
Nofianti merupakan Ketua Pengcab Fatayat NU Kulon Progo terpilih untuk periode 2024-2029. Ia menggantikan ketua sebelumnya, Aris Zurkhasanah yang kini menjadi Komisioner KPU Kulon Progo.
Pelantikan Nofianti mengambil tema Meningkatkan Kapasitas Perempuan Menuju Kepemimpinan Berintegritas.
Dalam pelantikan, juga diselenggarakan seminar singkat tentang kepemimpinan perempuan yang dihadiri berbagai narasumber, termasuk akademisi dan aktivis perempuan.
Ketua Pengurus Wilayah Fatayat NU DIY, Maryam Fithriati berharap, Fatayat NU Kulon Progo bisa terus menjadi garda terdepan dalam pemberdayaan perempuan di bidang sosial, ekonomi dan pendidikan.
Dirinya memberikan dukungan penuh kepada kepengurusan baru, masa khidmad 2024-2029.
“Kepengurusan yang baru menjadi tanda babak baru bagi Fatayat NU Kulon Progo dalam upayanya meningkatkan kapasitas dan peran perempuan di berbagai sektor. Mudah-mudahan pengurus baru dapat memberikan warna baru dalam pembangunan daerah,” katanya.
Maryam menegaskan, Fatayat NU harus mampu menghadapi tantangan zaman dengan mempersiapkan perempuan-perempuan yang tidak hanya berilmu, tetapi juga memiliki integritas moral yang tinggi.
Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan organisasi dan manfaat yang dirasakan masyarakat.