NEWSWAY.ID, KOTABARU – Pada hari Kamis, 28 Maret 2024, pukul 09:28:14 WIB, wilayah Kotabaru Kalimantan Selatan diguncang gempa tektonik dengan magnitudo M3.3.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa episenter gempa berada di darat, tepatnya 68 km arah Tenggara Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dengan kedalaman 6 km.


Menurut analisis BMKG, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas patahan lokal.

Meskipun demikian, dampak gempa ini sudah dirasakan oleh masyarakat di daerah Kota Baru sebesar II-III MMI (Moderate to Strong).

Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan, Rasmid, M.Si, menekankan pentingnya masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Kepada masyarakat diimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memastikan keamanan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” ungkap Rasmid.
BMKG juga mengingatkan bahwa informasi resmi hanya bersumber dari kanal komunikasi resmi BMKG yang telah terverifikasi, seperti akun Instagram/Twitter @infoBMKG, website resmi BMKG, telegram channel, atau melalui aplikasi Mobile BMKG.

Dalam menyikapi kejadian gempa hari ini, Kepala Pelaksana BPBD Kotabaru Hendra Indrayana segera bergerak untuk mengumpulkan informasi dari beberapa kepala desa terkait dampak gempa.
Salah satunya adalah konfirmasi ke Kepala Desa Mekarpura, meskipun kepala desa mungkin sedang beraktivitas sehingga tidak merasakan gempa tersebut secara langsung. Namun, beberapa masyarakat dilaporkan merasakan getaran gempa tersebut.
Dalam rangka mengantisipasi kemungkinan gempa susulan, pihak BPBD Kotabaru memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan waspada.
“Jika terjadi gempa lagi, masyarakat diimbau untuk segera keluar rumah dan mencari tempat perlindungan yang aman,” ucap Hendra.
Tak hanya itu, BPBD Kotabaru juga terus melakukan sosialisasi mengenai mitigasi bencana kepada masyarakat, khususnya terkait potensi dan bahaya gempa bumi.
Untuk memperkuat upaya mitigasi, BPBD Kotabaru juga mengundang rekan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.
Mereka akan membahas langkah-langkah yang harus diambil masyarakat pasca terjadinya bencana, sehingga masyarakat dapat lebih siap dan tanggap menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi.