Gibran Janji Lapangan Kerja, Menterinya Malah Suruh Kerja ke Luar Negeri! Ada Apa Ini?

28 Juni 2025

NEWSWAY.CO.ID, SEMARANG – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menyarankan masyarakat untuk mencari pekerjaan di luar negeri sebagai solusi atas tingginya angka pengangguran di tanah air.

~ Advertisements ~

Saran itu ia lontarkan dalam acara talk show sekaligus peresmian Migrant Center di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (26/6). Karding menyebut jutaan warga Indonesia belum terserap ke dunia kerja, terutama di wilayah Jawa Tengah.

~ Advertisements ~

“Di Jateng ada (hampir) 1 juta yang belum terserap. Anda (mahasiswa) calon tenaga kerja yang tidak terserap, maka segera berpikir ke luar negeri,” ujar Karding di hadapan para peserta.

Pernyataan ini menuai sorotan karena dinilai kontras dengan janji kampanye Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada awal 2024 lalu. Dalam berbagai kesempatan, Gibran mengklaim akan membuka 19 juta lapangan pekerjaan melalui program hilirisasi industri, pemerataan pembangunan, transisi energi hijau, hingga penguatan sektor UMKM dan ekonomi kreatif.

“Jika agenda hilirisasi, pemerataan pembangunan, transisi menuju energi hijau, ekonomi kreatif, UMKM bisa kita kawal, insyaallah akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan untuk generasi muda dan kaum perempuan,” kata Gibran dalam pidatonya pada 21 Januari 2024 lalu.

Kontradiksi ini membuat sejumlah warganet dan publik bertanya-tanya soal konsistensi arah kebijakan pemerintah. Pasalnya, di satu sisi ada janji penciptaan jutaan lapangan kerja di dalam negeri, namun di sisi lain, menterinya justru menyarankan agar warga “menyerah” dan mencari penghidupan di luar negeri.

Kritik terhadap Gibran sendiri bukan kali pertama muncul. Sebelumnya, saat kunjungannya ke Blitar, Jawa Timur, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam PMII sempat mencoba menyampaikan aspirasi terkait isu lapangan kerja. Namun mereka mendapat perlakuan keras dari aparat pengamanan.

Mahasiswa yang membawa poster bertuliskan “Dinasti tiada henti”, “Omon-omon 19 juta lapangan kerja”, dan “Konstitusi?!!” itu dihalau dengan keras oleh anggota Paspampres. Wakapolres Blitar Kota, Kompol Subiyantana, membenarkan insiden itu.

“Ada tiga orang yang menerobos rombongan Wapres dan saat itu oleh Paspampres dihalau agar jangan sampai mengganggu,” ujar Subiyantana, Rabu (18/6).

Ironisnya, slogan “19 juta lapangan kerja” kini malah menjadi bahan sindiran di masyarakat. Kaos bertuliskan janji tersebut sempat dijual oleh pelaku UMKM dan dipromosikan oleh seniman Melanie Subono. Namun ketika diberikan kepada Ade Armando, salah satu pendukung Gibran, ia menolak memakainya.

“Oh ini namanya ngeledek. Saya nggak mau pakai ini karena dia sedang menyindir mas Gibran. Saya fans-nya Gibran,” kata Ade.

Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari Wakil Presiden Gibran terkait saran Menteri Karding maupun kontroversi seputar janji 19 juta lapangan kerja yang terus menjadi sorotan publik.