NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor, atau yang akrab disapa Paman Birin, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun tetap waspada menyusul terjadinya gempa tektonik di wilayah Laut Jawa yang berdampak hingga ke sejumlah daerah di Kalsel pada Jumat (22/3/2024).


Menurut Paman Birin, berdasarkan konfirmasi dari BPBD Kalsel dan Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Balikpapan, getaran yang dirasakan di sejumlah wilayah Kalsel adalah akibat dari gempa tektonik yang terjadi di Laut Jawa pada Jumat tersebut.


“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo M6,5 dengan episenter berlokasi di laut pada jarak 114 km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur, pada kedalaman 12 km,” jelas Paman Birin.

Meskipun gempa yang terjadi merupakan kategori rendah dan tidak berpotensi tsunami, BPBD Kalimantan Selatan telah meningkatkan kesiapsiagaan sejak peristiwa gempa pertama pada 13 Februari 2024.

Paman Birin bahkan telah menginstruksikan BPBD untuk berkoordinasi dengan Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Balikpapan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Dalam audensi dengan BPBD dan BMKG, telah terjalin kerja sama dalam penguatan mitigasi gempa, bahkan akan diikuti dengan perjanjian kerja sama di bidang mitigasi bencana.
Dengan intensitas getaran yang dirasakan di sejumlah daerah, termasuk Banjarbaru, Sampit, Banjarmasin, Balikpapan, dan daerah sekitarnya, Paman Birin mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang namun tetap waspada. Meskipun telah terjadi kerusakan di Pulau Bawean, gempa ini tidak berpotensi tsunami.
“Gempa ini merupakan bagian dari rangkaian gempa di Laut Jawa dengan magnitudo M6,0 yang terjadi sebelumnya. Hingga saat ini, BMKG terus memantau aktivitas gempa di wilayah tersebut,” tandasnya.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Balikpapan, Rasmid MSi, menjelaskan bahwa gempa bumi yang terjadi di Kalsel merupakan gempa tektonik kategori rendah dan tidak berpotensi tsunami.
“Gempa ini merupakan guncangan akibat aktivitas sesar aktif di Laut Jawa,” jelasnya.