NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Menyusul kasus dugaan keracunan massal peserta program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Martapura yang telah mencapai 122 siswa, Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin menegaskan pentingnya pengawasan terhadap kebersihan dan proses pengolahan makanan oleh penyedia program.

Ia mengatakan, berbagai faktor bisa menjadi penyebab munculnya kasus seperti ini, mulai dari kebersihan alat hingga waktu pengolahan makanan. Karena itu, para penyedia MBG diminta benar-benar memperhatikan standar kebersihan dan mutu makanan sebelum dibagikan kepada siswa.
“Kita harus pastikan tempat pengolahan dan wadah makanan dibersihkan dengan benar. Sudah ada standar dari Polda yang disarankan untuk digunakan di seluruh Indonesia, jadi sebaiknya itu diterapkan secara merata,” ucap Muhidin, Jumat (10/10/2025).
Muhidin mengungkapkan, penggunaan alat pembersih yang sesuai anjuran penting dilakukan agar tidak menimbulkan risiko kesehatan.
“Masalahnya bisa muncul dari berbagai sisi, apakah dari alatnya, dari proses memasaknya yang terlalu pagi atau dari bahan makanannya sendiri. Itu semua harus diperhatikan,” ujarnya.
Terkait langkah pemerintah provinsi, Muhidin mengatakan pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.
“Karena ini program nasional, kami menunggu keputusan pusat. Kalau memang nanti ada instruksi untuk menghentikan sementara di daerah tertentu, tentu akan kami ikuti,” tutur Muhidin.
Namun, ia menegaskan jika ditemukan penyedia MBG yang tidak menerapkan standar kebersihan sebagaimana mestinya, Pemprov Kalsel tidak menutup kemungkinan akan melakukan penutupan sementara terhadap pelaksana di wilayah tersebut.
“Kalau terbukti penyebabnya karena kelalaian penyedia yang tidak menjaga kebersihan tempat pengolahan, tentu bisa saja kita hentikan sementara,” tegas Muhidin.(nw)