Gubernur Sahbirin Noor, Desa Tertinggal di Kalsel Kini Menjadi Kenangan

by
5 Juli 2024
Sahbirin mengatakan, pihaknya sangat senang atas keberhasilan dalam menuntaskan pengentasan status desa sangat tertinggal dan desa tertinggal, dua tahun lebih cepat dari target nasional (foto.mc.prov.kalsel/newsway.id)

NEWSWAY.ID, BARABAI – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor, dengan bangga mengumumkan bahwa pada tahun 2024, tidak ada lagi desa di Kalsel yang berstatus sebagai desa tertinggal.

~ Advertisements ~

Pencapaian ini menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Pernyataan tersebut sering disampaikan oleh Gubernur Sahbirin dalam berbagai kesempatan, termasuk saat kegiatan Turun ke Desa (Turdes) ke-10 yang mengusung tema ‘Menuju Indonesia Emas Germas Cinta Banua’.

~ Advertisements ~

Dalam kegiatan ini, ia didampingi oleh Ketua TP PKK Provinsi Kalsel, Raudatul Jannah.

~ Advertisements ~

“Kami sangat senang dengan keberhasilan ini. Pengentasan status desa sangat tertinggal dan desa tertinggal berhasil diselesaikan dua tahun lebih cepat dari target nasional. Ini menunjukkan komitmen dan tekad yang kuat dari pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa,” ungkap Sahbirin di Barabai, Kamis (4/7/2024).

Sahbirin juga menyampaikan keinginannya agar seluruh desa di Kalsel dapat meningkat menjadi Desa Maju dan Desa Mandiri.

Hal ini sejalan dengan visi dan misi Kalsel Maju yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata di seluruh daerah.

“Semua masyarakat berhak mendapatkan akses yang sama terhadap pembangunan dan kesejahteraan. Desa dengan status sangat tertinggal dan desa tertinggal sudah tidak ada lagi di Banua,” tegasnya.

Kalimantan Selatan memiliki 1.871 desa yang tersebar di 154 kecamatan. Berdasarkan Data Indeks Desa Membangun (IDM), terdapat 808 desa dengan status Mandiri, 844 desa dengan status Maju, dan 219 desa dengan status Berkembang.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Kalsel, Faried Fakhmansyah, menjelaskan bahwa sebelumnya, banyak desa yang berstatus sangat tertinggal karena rendahnya indikator pada indeks ketahanan ekonomi dan lingkungan.

Namun, melalui berbagai upaya pengembangan potensi ekonomi lokal dan peningkatan indeks ketahanan lingkungan, status desa tersebut berhasil diperbaiki pada tahun 2024.

“Alhamdulillah, berkat dukungan penuh dari Paman Birin dan sinergi semua pihak, sekarang tidak ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal di Kalsel,” kata Faried.

Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan dedikasi pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama antara berbagai pihak dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

*Artikel ini telah tayang di media center prov kalsel