NEWSWAY.CO.ID, SAMARINDA – Warga Samarinda kini tengah diresahkan oleh lonjakan harga elpiji 3 kilogram (kg) yang mencapai Rp50.000 per tabung.

Padahal, Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan untuk wilayah ini adalah Rp18.000 per tabung.

Seorang warga, Muza, mengungkapkan bahwa harga normal biasanya berkisar antara Rp25.000 hingga Rp30.000, namun kini melonjak menjadi Rp40.000 hingga Rp50.000.

Kenaikan ini berdampak signifikan pada usahanya yang bergantung pada penggunaan elpiji 3 kg.
Hendy, Manajer Operasional di SPBU Jalan Urip Sumoharjo, Kota Samarinda, mengonfirmasi bahwa suplai masih mencukupi.
“Kalau di SPBU kami aman aja sih, pembeliannya masih aman, stoknya masih ada, ini masih nunggu kiriman lagi,” ujarnya
Menanggapi situasi ini, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan bahwa mulai 1 Februari 2025, pembelian elpiji 3 kg hanya dilayani di pangkalan resmi Pertamina.
Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan distribusi elpiji bersubsidi tepat sasaran dan harga sesuai dengan HET yang ditetapkan.
“Pertamina Patra Niaga telah menyiapkan akses bagi masyarakat untuk menemukan titik pangkalan terdekat melalui tautan berikut https://subsiditepatlpg.mypertamina.id/infolpg3kg atau bisa meminta informasi melalui Call Centre 135,” jelas Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari.
Dengan kebijakan ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh elpiji 3 kg dengan harga yang sesuai dan menghindari pembelian di pengecer yang menetapkan harga lebih tinggi.