NEWSWAY.CO.ID, YOGYAKARTA – Kabupaten Kulon Progo, DIY, memiliki lahan durian yang membentang seluas 150 hektare. Namun sayang, pada tahun ini hasil panen durian Kulon Progo mengalami penurunan.


Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapang) Kulon Progo, drh Drajat Purbadi mengatakan, penurunan hasil panen durian disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya adalah cuaca. Wilayah Kulon Progo yang kerap diguyur hujan menyebabkan bunga dan buah durian menjadi rontok.



“Padahal, kita punya lahan seluas 150 hektare. Namun, memang tahun ini hasil panen durian tidak sebanyak tahun lalu,” kata Drajat, Senin (17/2/2027).

Disampaikan Drajat, potensi durian di Kulon Progo cukup bagus dengan sejumlah varian atau jenis buah. Di antaranya Menoreh Kuning, Menoreh Merah Jambu, Pranan, Cempli dan lainnya. Varian ini menjadi keunggulan cita rasa durian khas Kulon Progo. Kalurahan Banjaroyo di Kapanewon (Kecamatan) Kalibawang merupakan salah satu sentra pengembangan buah durian lokal Kulon Progo.

Beragam varian durian lokal Kulon Progo kemudian dikenalkan kepada masyarakat luas melalui acara Heboh Buah Kulon Progo Tahun 2025. Acara yang dibiayai Dana Keistimewaan DIY ini digelar di Amphitheater Embung Tonogoro Banjaroyo, Kalibawang.
Heboh Buah Kulon Progo merupakan kegiatan rutin tahunan yang bertujuan untuk menggali potensi serta mempromosikan buah-buah lokal di Kulon Progo. Dalam acara tersebut, juga dipamerkan produk-produk UMKM berupa olahan buah, khususnya durian.
“Kami menyiapkan 600 paket icip buah gratis serta 100 paket buah gratis bagi pengunjung yang sudah mendaftarkan diri melalui medsos. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan citarasa buah lokal serta menarik minat pengujung,” jelasnya.
Dalam acara Heboh Buah Kulon Progo, juga diadakan lomba membuat parcel buah serta lomba cipta menu olahan durian. Kegiatan itu diikuti 10 Kelompok Wanita Tani (KWT) dan 10 pelaku usaha di Kulon Progo.
Pj Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi mengatakan, masyarakat bisa mengonsumsi buah segar secara langsung, namun juga bisa menikmati produk-produk olahannya. Terutama, saat para petani buah mengalami penurunan hasil panen seperti tahun ini.
“Dengan demikian, masyarakat tetap bisa menikmati produknya meski hasil panen terbatas karena faktor cuaca,” ucapnya.
Heboh Buah Kulon Progo diharapkan Siwi dapat menjadi ajang komunikasi dan koordinasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha buah dan konsumen untuk meningkatkan ekonomi dari sektor pertanian dan pangan. Sinergi yang baik antar semua pihak, diyakini dapat menciptakan ekosistem agribisnis yang berkembang pesat dan menguntungkan bagi semua.