In Memoriam: Benda-Benda Yang Hilang Dalam Perjalanan

2 September 2014

Saya orangnya memang teledor. Jangankan ketika bepergian, di rumah saja, saya sering kehilangan barang-barang. Ketika traveling, saya lebih hati-hati dalam mengemas kembali benda-benda yang kami bawa. Di hotel, saya cek ulang seluruh laci dan kamar mandi, agar tidak ada yang ketinggalan. Tapi, tetap saja, ada benda-benda yang luput dari perhatian kami, turut hilang dalam perjalanan. Berikut kenangan akan benda-benda kesayangan kami yang entah ada di mana sekarang.

1. Topi Big A di Gold Coast
Ini topi kesayangan Big A, dibeli di Target. Menurut Big A, topi ini ketinggalan di apartemen Seacrest, tempat kami menginap selama liburan di Gold Coast. Sejak hilang, kami belum bisa menemukan topi pengganti yang sebagus ini.

Big A memakai topi hijau kesayangannya di Dreamworld, Gold Coast

2. Kacamata Hitam The Emak di Queenstown
Saya jarang-jarang kelihatan cakep di foto (aslinya jelas cakep!). Nah, kacamata hitam ini sering berhasil mengkamuflasekan wajah, entah bagaimana, jadi enak dilihat. Saya tidak bisa memakai kacamata hitam biasa karena mata saya minus, jadi harus memesan lensa hitam di toko optik. Percuma tho gaya kalau gak bisa melihat jelas?
 

Saya baru sadar kehilangan kacamata hitam ini (saya bawa dua kacamata dalam perjalanan, lensa bening dan hitam) di apartemen Queenstown. Bisa jadi kacamata ini sudah hilang ketika kami dalam perjalanan ke New Zealand, dari Tasmania, kemudian singgah di Melbourne. Entahlah. Sekarang saya sudah punya ganti kacamata transitions yang lensanya berubah menjadi gelap ketika berada di lingkungan yang terang. Tapi rasanya kok foto-foto saya tidak secakep ketika memakai kacamata hitam yang lama ya? *nyalahin kacamata :p*

Emak masih pakai kacamata kesayangan di Canberra

3. Camcoder JVC di Darwin
Once upon a time, saya pengen sekali jadi video blogger. Saya pun merengek ke Si Ayah agar dibelikan camcoder. Setelah baca-baca review dan menyesuaikan pilihan dengan budget, akhirnya kami membeli camcoder merk JVC. Ternyata saya tidak begitu berbakat membuat video (kesimpulan saya sendiri setelah melihat jeleknya hasil video dengan tangan yang tidak stabil). Satu-satunya karya ‘masterpiece’ saya adalah video klip 4 menit perjalanan kami ke New Zealand.

Tapi belum dua tahun, camcoder ini hilang dalam perjalanan. Saya terakhir melihatnya di hotel Holiday Inn Darwin. Waktu itu kami berpisah, saya dan precils kembali ke Indonesia, sementara Si Ayah masih harus kembali ke Sydney melanjutkan studinya. Saya pikir Si Ayah yang membawa camcoder ini, sementara dia pikir saya yang membawanya. Ketika unpacking di Malang, saya tidak menemukan camcoder ini di koper.

The Emak yang pernah kepengen jadi vlogger, di Gold Coast.

            

4. Charger iPod Shuffle Big A di Darwin
Ini benda kecil tapi cukup mahal juga harganya. Ketika liburan di Darwin dan Kakadu, kami menyewa mobil dari Thrifty. Karena mobil yang sudah kami pesan online tidak tersedia waktu itu, kami di-upgrade mendapatkan mobil yang lebih canggih. Interiornya keren, termasuk colokan untuk men-charge iPod.  Tapi ya itu, barang sekecil itu luput dari perhatian kami.

Begitu sampai di Malang, baru ketahuan kalau charger mungil ini hilang. Karena beda tipe colokannya, Big A tidak bisa meminjam charger iPhone saya atau iPad Little A. Terpaksa deh saya beli baru di toko Emax. Harga charger ori sekecil ini $29. Apple memang raja tega ya?

Big A dan iPodnya di Fremantle, Perth

5. Topi Si Ayah di pesawat Emirates dari Christchurch
Ini sebenarnya topi yang saya beli di Queen Victoria Market di Melbourne, seharga $20. Tapi karena Si Ayah suka, saya berikan ke dia 🙂 Topi ini sudah menemani Si Ayah liburan ke banyak kota, dan membuat dia tampak trendy. Sayang banget topi ini ketinggalan di pesawat Emirates ketika kami terbang dari Christchurch ke Sydney.

Si Ayah masih memakai topi di Hobart

6. Mini board Little A di Lens, Perancis
Bukan benda yang berharga banget sih. Little A mendapat mainan mini board ini dari Emirates dalam perjalanan ke Paris. Benda ini lumayan menghibur ketika kami harus menunggu kereta di CDG airport. Karena belum lama punyanya, Little A tidak ingat kalau miniboard nya ketinggalan di rumah saudara kami di Lens, tempat kami menginap semalam. Kami juga tidak mengungkit-ungkit lagi 🙂

The Precils di depan stasiun Lens. Big A pegang mini board.

7. Kacamata, Sepatu, Wajan & Satu Tas Dalaman di Campervan
Ini kehilangan yang membuat saya pengen nangis kalau ingat. Murni karena keteledoran saya. Perjalanan kami dengan campervan dari Adelaide ke Melbourne berakhir di Holiday Inn Melbourne Airport. Kami menginap semalam di sana sebelum terbang ke Denpasar. Sore itu kami harus mengembalikan campervan ke kantornya sebelum tutup jam lima. Si Ayah sudah membereskan barang-barang yang ada di campervan, mengangkut koper-koper berat yang isinya barang-barang pindahan kami dari Sydney. Saya diminta mengecek sekali lagi, sapu bersih barang-barang yang masih ada di sana. Kami berdua sama-sama kelelahan setelah 10 hari campervanning. Alhasil, saya luput memeriksa laci tersembunyi di tengah tempat duduk di depan, dan laci-laci dapur campervan yang memang berisi peralatan memasak. Petugas yang menerima kembali campervan pun tidak mengecek.

Saya baru sadar esok harinya bahwa ada barang-barang kami yang ketinggalan di Campervan. Untuk mengambil di kantor Apollo, waktunya tidak cukup lagi karena kami harus mengejar pesawat ke Bali. Si Ayah menelepon kantor Apollo agar mereka mengirimkan barang-barang tersebut ke Sydney, tempat adik kami. Tapi ternyata tidak pernah dikirim. Mungkin semua berakhir di tempat sampah, hiks.

Wajan multifungsi sebagai gayung :p
Si Ayah, kacamata hitamnya bikin ganteng banget!

Ada yang pernah nggak sengaja meninggalkan barang-barang selama perjalanan? Apa saja? Masih teringat nggak sampai sekarang?

~ The Emak

Baca juga:
Tip Packing Ke Eropa
Tip Packing Ke Australia dan New Zealand

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog

[18.55, 14/6/2025] Ervan: Komitmen Tingkatkan Sektor Pertanian di Kabupaten Banjar, Pemkab Bersinergi Bersama Kelompok Tani NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA - Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, kembali menegaskan komitmennya dalam memajukan pertanian. Hal ini terwujud melalui sinergi yang diperkuat antara pemerintah daerah dengan para petani lokal dan kelompok masyarakat. Bukti nyata dari komitmen ini adalah pertemuan silaturahmi yang baru saja diselenggarakan antara Ketua Umum Tani Merdeka Indonesia dan Kelompok Tani Berkat Sulasih di Desa Sungai Arfat, Kecamatan Karang Intan, Sabtu (14/6/2025). Berbagai tokoh masyarakat, pejabat pemerintah daerah, dan petani aktif dari Kabupaten Banjar turut meramaikan acara tersebut. Pertemuan ini menjadi forum penting untuk mendiskusikan isu-isu pertanian dan ketahanan pangan, sekaligus merumuskan langkah-langkah strategis guna mengakselerasi kemajuan sektor pertanian. Bupati Banjar, H. Saidi Mansyur menekankan pentingnya peran serta semua pihak, termasuk tokoh masyarakat dan petani, dalam mendukung sektor pertanian. Ia mengungkapkan bahwa sektor ini memiliki kontribusi yang sangat signifikan terhadap perekonomian daerah, karena memenuhi hampir 60% dari total kebutuhan pangan masyarakat Kabupaten Banjar. "Pertanian, utamanya komoditas padi dan hortikultura, adalah pendorong utama kemajuan ekonomi di Kabupaten Banjar. Fakta ini diperkuat oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan sektor pertanian yang konsisten dari tahun 2020 hingga 2024,"ucapnya. Laporan BPS menunjukkan bahwa sektor pertanian Kabupaten Banjar memiliki kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dengan perkiraan mencapai 23 hingga 30% pada tahun 2024. Sektor ini juga terbukti resilien dalam menghadapi berbagai gejolak ekonomi. Pemerintah daerah juga mengapresiasi Bapak Alim Wijaya atas pelantikannya sebagai pemimpin organisasi pertanian di Kalimantan Selatan. Harapannya, pelantikan ini memperkuat sinergi antara kelompok tani dan pemerintah daerah untuk memajukan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani. Ketua Umum Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sektor pertanian. Ia menekankan bahwa program pertanian harus tepat sasaran dan memberikan manfaat langsung bagi petani. Don Muzakir juga menyoroti pencapaian swasembada pangan Indonesia sejak Presiden Prabowo Subianto menjabat sekitar enam bulan lalu, dengan cadangan beras Bulog mencapai 4 juta ton. Ia menambahkan, program swasembada jagung oleh Polri di Kalimantan Barat bahkan sudah diekspor ke Malaysia, dan target berikutnya adalah swasembada kedelai dan bawang putih yang sedang dalam proses pengerjaan. "Salah satu fokus utama kami adalah mewujudkan kemandirian pangan. Pemerintah bertekad memastikan seluruh kebutuhan pangan nasional, termasuk di Kalimantan Selatan, dapat terpenuhi melalui produksi dalam negeri," ujarnya. Ia turut mengingatkan agar bantuan pemerintah dapat dimanfaatkan secara bertanggung jawab dan tepat sasaran. Selain itu, diskusi dalam acara ini juga menyoroti pentingnya peran aktif petani dalam menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik. Pemerintah daerah berharap, dengan semangat kebersamaan, Kabupaten Banjar dapat berkontribusi lebih besar dalam menjamin ketersediaan pangan, baik untuk kebutuhan lokal maupun mendukung ketahanan pangan nasional. Pemerintah daerah juga berupaya meningkatkan koordinasi demi memastikan program-program pemerintah memberikan dampak positif bagi petani dan masyarakat Kabupaten Banjar. Dalam diskusi yang berlangsung, kelompok tani setempat mengajukan permohonan bantuan fasilitas traktor roda empat serta memaparkan berbagai permasalahan pertanian yang mereka hadapi untuk dicari solusi terbaiknya secara bersama-sama. [18.58, 14/6/2025] Ervan: Bupati Banjar hadiri silaturahmi ketua umum tani merdeka Indonesia (Foto : Media Center/newsway.co.id) [18.58, 14/6/2025] Ervan: Bupati Banjar H Saidi Mansyur bersama Ketua Umum Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir (Foto : Media Center/newsway.co.id) [18.58, 14/6/2025] Ervan: Pemkab Siapkan Empat Unit, Asiah dan Santriwati Asrama Puteri Darussalam Sambut Gembira Angkutan Gratis Feeder NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA - Kebahagiaan terpancar dari wajah Asiah (17), seorang santriwati dari Kabupaten Kotabaru yang tinggal di Asrama Puteri Darussalam, Tanjung Rema, Martapura (14/6/2025), ia dan teman-temannya terlihat gembira saat menaiki angkutan gratis yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Banjar menuju Pondok Pesantren Darussalam. Asiah merasa sangat senang karena tidak perlu lagi jalan kaki ke pesantren. Sebelumnya, Asiah yang tinggal di sebuah indekos di Pasayangan harus berjalan kaki setiap hari. Beruntungnya, pada hari pertama ia masuk pesantren dan pindah ke asrama di Tanjung Rema, ia menerima kabar baik tentang adanya fasilitas angkutan gratis dan menjadikan solusi atas kesulitan yang selama ini dirinya dan teman-temannya alami. "Saya sudah tiga tahun mondok. Sebelumnya, saya menetap di Pasayangan dan harus berjalan kaki, meskipun jaraknya tidak terlalu jauh. Saya sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Banjar atas fasilitas angkutan gratis ini," ujar Asiah dengan wajah cerah. Sejalan dengan ungkapan Asiah, Ustadz H. Muhammad Gozali, selaku pengelola Asrama Puteri Darussalam, turut menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten Banjar. Ia menyoroti bahwa fasilitas angkutan gratis yang mulai beroperasi hari ini akan sangat membantu para santriwati di asrama tersebut, mengingat jarak yang cukup jauh antara asrama dan pondok pesantren. "Atas nama Pondok Pesantren Darussalam, kami mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada Bupati, Wakil Bupati Banjar, Dinas Perhubungan, serta seluruh pihak terkait atas penyediaan angkutan gratis ini," ungkap Ustadz Gozali. Ia mengakui bahwa fasilitas ini sangat dinantikan karena secara signifikan meningkatkan kenyamanan para santriwati yang selama ini menghadapi kesulitan transportasi. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar, I Gusti Nyoman Yudiana melalui Kasi Keselamatan dan Pengendalian Operasional, Herry Ariyanto menjelaskan, program angkutan gratis ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan transportasi para santri dan pelajar. "Santriwati dari Pondok Pesantren Darussalam akan diantar langsung ke pesantren, dan saat pulang, mereka akan dijemput di halte yang berada di sekitar area pesantren," jelas Herry. Herry mengatakan, program angkutan gratis ini sebenarnya sudah diterapkan untuk sekolah umum. Namun, kali ini, Pemerintah Kabupaten Banjar sengaja memberikan perhatian lebih kepada para santriwati yang sebelumnya belum tersentuh oleh fasilitas ini. Menurut Herry, program angkutan gratis ini sudah beroperasi di dua rute, yaitu Martapura-Cindai Alus dan Martapura-Karang Intan. Ia menambahkan bahwa sebelumnya, pihak Pondok Pesantren Darussalam memang sudah mengajukan permohonan agar pemerintah daerah memberikan perhatian terhadap kebutuhan transportasi para santri. "Kami bersyukur dapat merealisasikannya, sebab pemerintah daerah punya program transportasi gratis," ungkap Herry. Saat ini, Dinas Perhubungan menyediakan empat unit angkutan untuk melayani para santriwati. Herry menyatakan bahwa jumlah angkutan ini bisa ditambah jika memang ada kebutuhan lebih lanjut. Penambahan rute angkutan gratis ini diresmikan dengan acara syukuran dan tapung tawar yang dipimpin oleh Ustadz H. Muhammad Gozali. Prosesi ini merupakan ungkapan syukur atas berjalannya program angkutan gratis yang membantu meringankan beban para santriwati. Layanan angkutan gratis ini diharapkan membuat santriwati Pondok Pesantren Darussalam lebih nyaman belajar dan mengaji, tanpa perlu khawatir soal transportasi. Program ini juga menunjukkan kepedulian Pemerintah Kabupaten Banjar terhadap pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam memfasilitasi kebutuhan transportasi pelajar dan santri. [19.00, 14/6/2025] Ervan: Santriwati Asrama puteri Darussalam menaiki angkutan gratis feeder (Foto : Media Center/newsway.co.id) [19.00, 14/6/2025] Ervan: Kasi Keselamatan dan Pengendalian Operasional Dishub, Herry Ariyanto lakukan penyiraman unit angkutan gratis (Foto : Media Center/newsway.co.id) [20.52, 14/6/2025] Ervan: Piala Soeratin U-13 Kalsel : Komitmen Cetak Bibit Atlet Muda Berbakat Banua NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kalimantan Selatan menggelar kick off ceremony kompetisi Piala Soeratin U-13 se-Kalimantan Selatan di Stadion Demang Lehman, Sabtu (14/6/2025). Sekretaris Asprov PSSI Kalsel, Baktiansyah selaku ketua pelaksana mengungkapkan, kompetisi ini bertujuan sebagai wadah mencetak atlet muda berbakat olahraga sepak bola di Kalsel. "Melalui kompetisi ini kita cetak atlet muda banua berbakat sejak dini," ucapnya. Baktiansyah mengatakan, pada hari ini kita melakukan kick off ceremony simbolis saja, pada besok hari akan dilaksanakan pertandingan di tingkat Kabupaten/Kota. "Kompetisi ini akan berjalan selama dua bulan di Kabupaten/Kota dan selanjutnya satu bulan di Provinsi," ungkapnya. Ia menjelaskan, Piala Soeratin U-13 Kalsel ini diikuti 13 Kabupaten/kota dengan total 122 Tim SSB dengan total 361 pertandingan yang akan diselenggarakan. "Pertandingan ini diselenggarakan setiap hari Sabtu dan Minggu saja selama dua bulan di setiap Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan," jelas Baktiansyah. Plt Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kalsel, M Fitri Hernadi memberikan apresiasi terhadap kompetisi ini, ia mengungkapkan bahwa ini adalah suatu wadah untuk meningkatkan bakat dan menggali potensi atlet muda banua di Kalsel. "Seperti kita tau sendiri, sepak bola adalah olahraga yang sangat populer. Semoga kompetisi ini dapat meningkatkat atlet berbakat dari banua yang dapat berkarir nasional," lugasnya. [20.54, 14/6/2025] Ervan: Pembukaan Piala Soeratin U-13 Kalsel (Foto : Muhammad Ervan Ariya Ramadani/newsway.co.id) [20.54, 14/6/2025] Ervan: Pembukaan Piala Soeratin U-13 Kalsel (Foto : Muhammad Ervan Ariya Ramadani/newsway.co.id) [20.54, 14/6/2025] Ervan: Hadiri Pembukaan Piala Soeratin U-13 Kalsel, Wakil Ketua Umum PSSI Berikan Apresiasi NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA - Wakil Ketua Umum II PSSI, Ratu Tisha Destria menghadiri pembukaan Piala Soeratin U-13 Kalsel di Stadion Demang Lehman, Sabtu (14/6/2025). Piala Soeratin adalah turnamen bergengsi khusus usia muda di Indonesia, yang telah banyak mencetak pemain sepak bola terbaik bangsa. Kompetisi ini rutin digelar oleh PSSI sebagai wadah untuk para pemain muda di berbagai daerah Indonesia kategori U-13, U-15, dan U-17, menunjukkan kemampuan mereka. Wakil Ketua Umum II PSSI, Ratu Tisha Destria turut hadir secara langsung. Ia memberikan apresiasi kepasa Asprov Kalsel dengan terselenggarakan kompetisi Piala Soeratin U-13 Kalsel ini. "Hari ini Kalsel membuktikan komitmennya untuk membangun sepak bola. Perlu adanya dorongan yang lebih lagi untuk bisa membangun sepak bola kalsel terutama di usia muda," ucapnya. Tisha juga mengapresiasi Asprov Kalsel yang telah menerapkan periodisasi, yang dimana anak-anak harus mendapatkan jam main, kemudian istirahat, latihan, evaluasi, kemudian main lagi, istirahat, dan seterusnya. "Inilah bukti bahwa Asprov Kalsel memahami periodisasi. Kalau misalnya mereka tidak berproses seperti itu, maka tidak akan maksimal dan optimal terbentuk talenta-talentanya muda yang hebat. Ia mengatakan, hari ini Kalsel tim U-13 nya sangat banyak dengan jumlah pertandingan sebanyak mencapai 361 dengan diikuti sebanyak 122 tim dari SSB Kabupaten/Kota di Kalimantam Selatan. "Artinya dari semua yang mengikuti kompetisi ini, talenta atlet muda akan semakin banyak yang akan tercetak dan akan juga semakin banyak persaingan," tutur Tisha. Tisha menyatakan, saat ini Kalimantan Selatan adalah pemilik terbanyak peserta yang mengikuti dan jumlah pertandingan dalam Piala Soeratin U-13 di luar pulau jawa. "Data ini masih bersifat sementara, karena daerah lain masih ada yang belum melaksanakan Piala Soeratin U-13," ucapnya. [20.58, 14/6/2025] Ervan: Wakil Ketua Umum II PSSI, Ratu Tisha Destria didampingi Sekretaris Asprov PSSI Kalsel, Baktiansyah dan Asisten Manager Barito Putera, Muhammad Firman Dida Hasnuryadi (Foto : Muhammad Ervan Ariya Ramadani/newsway.co.id)