NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Kasus pembunuhan yang terjadi di Desa Paramasan Atas, Kabupaten Banjar masih menyisakan banyak tanda tanya. Seorang istri berinisial F diduga menjadi pelaku pembunuhan suaminya D, meskipun keduanya dikenal sering memamerkan kemesraan di media sosial. Pihak kepolisian sendiri belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tragis ini.
Kemesraan di Media Sosial Menjadi Kontras dengan Kenyataan

Akun TikTok milik F seringkali dipenuhi unggahan romantis tentang suaminya, D, dengan caption seperti “ini ayang ulun” dan “aku tidak bisa hidup tanpamu.” F diketahui berstatus janda dengan satu balita perempuan.


Hal serupa juga terlihat di media sosial D, di mana hampir semua postingannya adalah tentang F, termasuk foto pernikahan mereka pada 18 Juni 2025. Kemesraan daring ini berbanding terbalik dengan dugaan kejadian sebenarnya.
KDRT Diduga Jadi Pemicu

Kepala Desa Paramasan Atas, Ihsan mengatakan, pembunuhan ini diduga dipicu oleh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Warga sekitar juga menyebutkan bahwa pasangan ini sering terlibat cekcok.
Puncak kemarahan F terjadi saat dalam perjalanan menuju lokasi pendulangan emas. F dikabarkan menerima kekerasan fisik dari suaminya, bahkan anak mereka pun tak luput dari kekerasan tersebut.
“F ditinju suaminya di dada, dipukul dan anaknya dilempar ke sungai. Untungnya sempat diselamatkan. Dari situ F emosi dan kemudian menghabisi suaminya,” ucap Ihsan, yang mendapatkan informasi ini setelah F bercerita kepada warga.
Kondisi Korban dan Penyerahan Diri Pelaku
Foto-foto yang beredar menunjukkan korban tergeletak di area sungai dekat lokasi pendulangan emas dengan kondisi yang sangat mengenaskan, kepala dan tangan kiri terputus. Korban masih mengenakan sepatu bot, celana jeans, dan kaus hitam.
Ihsan mengungkapkan, saat kepolisian evakuasi jenazah korban, di hari yang sama istri korban menyerahkan diri.
“F menyerahkan diri kepada pihak berwajib pada malam harinya,” ungkapnya.
Hingga saat ini, kasus ini masih terus ditangani pihak Kepolisian dan mendalami motif kasus pembunuhan tersebut.
“Kasus masih proses pendalaman penyelidikan,” ujar Kasi Humas Polres Banjar, AKP Suwarj saat di konfirmasi melalu Whatsapp, Jumat (18/7/2025).