Joni Kristiawan, Polisi yang Jadi Petani demi Menginspirasi Anak Muda Indonesia

by
15 November 2024
Briptu Joni menjalani aktivitasnya sebagai petani di pesisir Pantai Trisik Kulon Progo. (foto : Dokumentasi Humas Polres Kulon Progo/ newsway.id)

NEWSWAY.ID, YOGYAKARTA – Joni Kristiawan menyusuri pematang sawah dengan membawa alat penyemprot hama, di suatu sore yang teduh.

~ Advertisements ~

Secara perlahan, petani muda ini melakukan treatment fungsida terhadap tanaman cabai dan melon miliknya.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Joni merupakan petani yang juga berprofesi sebagai polisi. Saat ini, ia bertugas di Bagian Humas Polres Kulon Progo, Polda DIY.

Meski sudah menyandang gelar Briptu, Joni tak sedikitpun ragu beraktivitas mengurus tanaman di sawah yang identik dengan kotor, panas dan hujan.

~ Advertisements ~

Padahal, lahan yang digarapnya cukup luas, yakni 7.500 m2 di kawasan pesisir Pantai Trisik, Galur, Kulon Progo.

~ Advertisements ~

“Aktivitas ini sudah saya lakukan sejak sebelum jadi polisi. Sudah mendarah daging karena saya terlahir dari keluarga petani dan sudah ikut mengelola sawah sejak kecil,” kata Joni.

Joni membudidayakan tanaman hortikultura, terutama cabai dan melon. Di lahan yang digarapnya, Joni menanam 5.000 pohon cabai dan 2.500 melon.

Dalam setahun, sawah yang digarapnya menghasilkan panen melon tiga kali dan panen cabai dua kali.

Kegigihan Joni menggarap sawah meski sudah menjadi polisi bukan tanpa alasan. Ia ingin mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus menginspirasi anak muda lain untuk tidak ragu menjadi petani.

“Saya ingin membuktikan bahwa bertani itu juga bisa keren. Dengan teknologi yang ada, kita bisa menghasilkan produk yang berkualitas dan dipasarkan secara online. Saya berharap generasi muda tidak melihat pertanian sebagai pekerjaan yang kuno, melainkan sebagai peluang yang menjanjikan untuk masa depan,” tambahnya.

Diakui Joni, aktivitasnya bertani kerap menemui kendala, termasuk faktor alam seperti curah hujan yang tinggi dan serangan hama.

Selain itu, ada pula tantangan ekonomi, terutama saat panen raya. Harga hasil panen saat suplai melimpah juga menjadi rendah. Hal ini berpengaruh pada pendapatan para petani.

Sebagai solusinya, Joni berharap Kementerian Pertanian dan pemerintah mendukung penguatan infrastruktur pascapanen dan memperluas kerja sama dengan koperasi serta pasar ekspor.

Dukungan fasilitas penyimpanan dan teknologi pengolahan sangat penting agar harga produk stabil dan pasar lebih luas.

“Semoga apa yang saya rintis dapat memberikan dampak positif bagi petani milenial lainnya,” ujarnya.

Latest from Blog