JPO Pertama di Banjarbaru Segera Diresmikan

by
4 Januari 2023
JPO yang berlokasi di Jalan A Yani Km 34, tampak samping. (juwita/newsway.id)

NEWSWAY.ID – Pembangunan fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) pertama di Banjarbaru telah memasuki tahap akhir. Lahirnya ikon baru di Ibu Kota Kalimantan Selatan itu rencananya akan diresmikan pada Kamis (5/1/2023) malam mendatang.

~ Advertisements ~

Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin diagendakan secara langsung berhadir dan meresmikan fasilitas JPO yang berlokasi di Jalan A Yani Km 34, momentum bersejarah itu juga akan turut menampilkan kemerlap lampu JPO serta seni keindahannya.

~ Advertisements ~
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang berlokasi di Jalan A Yani Km 34, nampak pada malam hari. (juwita/newsway.id)

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Banjarbaru, Adi Maulana, mengkonfirmasi kabar tersebut. Dirinya mengungkapkan bahwa dalam rangkaian acara peresmian juga akan dilakukan peninjauan fasilitas JPO.

~ Advertisements ~

“Insya Allah, Walikota Banjarbaru akan meresmikan secara langsung, rencananya beliau juga sekaligus meninjau ke atas, semoga agendanya nanti berjalan lancar,” tuturnya, pada Selasa (3/1/2023).

~ Advertisements ~

Adi juga mengatakan, bahwa fasilitas JPO sudah dapat digunakan masyarakat umum seusai acara peresmian nanti, tentunya ia berharap infrastruktur ikonik itu dapat dijaga masyarakat, khususnya warga Banjarbaru.

“JPO ini sudah dilengkapi dengan peralatan yang modern, sebagaimana harapan Walikota, semoga JPO ini bisa bermanfaat bagi masyarakat dan dapat dijaga dengan baik,” ungkapnya lagi.

Dalam beberapa waktu terakhir, Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin telah melakukan komunikasi dengan Kementrian Perhubungan RI dan pihak terkait untuk mewujudkan fasilitas JPO pertama di Banjarbaru, hingga pada awal tahun 2022, rencana tersebut akhirnya mendapatkan lampu hijau dari pemerintah pusat.

Sebelum itu, Dinas PUPR sendiri telah mengkaji dan meminta petunjuk teknis (Juknis) dari Balai Jalan Nasional terkait faktor keselamatan masyarakat.

“Kita perlu memberikan jaminan keselamatan bagi masyarakat saat fasilitas mulai dioperasikan, oleh karena itu kita banyak komunikasi dengan pihak terkait,” tandas Adi.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, rombongan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru juga melakukan peninjauan terhadap proyek pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO)

Dalam peninjauan tersebut, anggota Komisi III DPRD kota Banjarbaru bersama-sama turut menjajal JPO pertama di kota yang berjuluk idaman ini, yang mana diketahui bahwa dalam prosesnya sudah lepas dari target penyelesaian yang seharusnya selesai pada akhir Desember 2022 lalu.

Wakil ketua Komisi III DPRD Banjarbaru, Ririk Sumari mengatakan, ada beberapa yang menjadi catatan dari Komisi III, setelah melakukan pengecekan langsung di lapangan.

“JPO hampir 99,7 persen selesai, tinggal pembenahan sedikit yang harus dikerjakan,” tegasnya.

Menurut Wakil Rakyat dari Partai PKB ini, alasan keterlambatan proyek JPO dikarenakan ada beberapa material yang tertunda pengirimannya akibat cuaca buruk di laut.

“Karena ada bahan material tersendat tidak bisa masuk, mungkin kemarin pas gelombang tinggi, jadi ada barang yang memang posisinya ada di Surabaya tidak bisa di seberangkan ke Banjarmasin,” jelasnya.

Ia melanjutkan, pihak kontraktor menjanjikan akan menyelesaikan dalam beberapa hari kedepan, mengingat saat ini proses pengerjaannya hanya menyisakan 0,03 persen.

“Kami hanya mengawasi, mengenai teknis sepenuhnya dari dinas terkait, untuk nantinya bisa di evaluasi menunggu mereka selesai sepenuhnya, karena hanya tinggal 0,03 persen lagi,” ucapnya.

Dari hasil pantauan Komisi III, pihaknya dapat memastikan kalau pembangunan tersebut selesai di bulan Januari 2023 ini.

Ditempat yang sama pula, ketua Komisi III DPRD Banjarbaru, Emi Lasari menyampaikan, pihaknya dengan dinas terkait sudah melakukan rapat mengenai kegiatan pembangunan Tahun 2022 yang belum selesai salah satunya pembangunan JPO.

“Pada prakteknya dilapangan kami juga memastikan ada juga berapa pekerjaan tengah memasuki tahap perampungan pembangunan, sehingga Januari ini dapat dipastikan tidak ada pekerjaan yang mangkrak,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, terkait pemanfaatan dan evaluasi pembangunan akan dilakukan setelah semuanya sudah selesai dan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Bisa kita lakukan evaluasi ketika masyarakat sudah menggunakan fasilitas tersebut, kalau sekarang terlalu dini,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog