Kadishub : APG Layanan Gratis Bagi Siswa Sekolah Tidak Mampu

by
10 Januari 2025
Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru, Mirhansyah (baju hitam) saat memimpin rapat dengan pihak Disdik dan sejumlah kepala sekolah yang dilayani APG. (Foto : Suroto/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Dinas perhubungan Kota Banjarbaru melakukan pertemuan dengan sejumlah Kepala Sekolah yang selama ini mendapatkan layanan Angkutan Pelajar Gratis (APG) baik milik Pemko Banjarbaru maupun dari Organda.

~ Advertisements ~

Pertemuan itu untuk membahas agar APG tidak salah sasaran kriteria pelajar yang berhak dijemput maupun diantar pulang sekolah.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru, Muhammad Mirhansyah mengungkapkan pertemuan tersebut untuk mendata jumlah siswa di tiap sekolah yang berhak mendapatkan layanan APG.

~ Advertisements ~

“Hari ini (kemarin_red) kami melakukan pertemuan dengan Disdik dan kepala sekolah untuk menyampaikan siapa aebenarnya yang berhak mendapatkan layanan APG itu. Kami sudah sepakat dengan Diadik bahwa anak yang diangkut diprioritaskan dari keluarga tidak mampu kemudian juga anak putus sekolah dan juga anak yang tidak sekolah,” jelasnya.

~ Advertisements ~

Mirhan juga menyampaikan bahwa data-data itu juga sudah mulai dikumpulkan oleh beberapa pihak sekolah yang nanti akan diverifikasi lagi melalui data Program Indonesia Pintar (PIP) yang ada di Dinas Pendieikan.

“Setelah data dari sekolah masuk lalu diverifikasi pihak Disdik baru nanti akan keluar by name by address-nya. Dari situ itu nanti akan kita susun berapa perlu armada dan juga jalur untuk pelayanannya, satu hal lagi APG itu layanan armada untuk siswa bukan untuk fasilitas sekolah,” tegasnya.

Sementara itu menurut Wakil Kepala Sekolah SMP N 3 Banjarbaru, Suraidah, membenarkan pihaknya akan melakukan pendataan ulang terkait siapa saja yang berhak mendapatkan layanan APG.

Selain itu juga menyampaikan bahwa angkutan yang seharusnya melayani para siswa kurang mampu dari kawasan Cempaka dan sekitarnya belum berjalan terutama yang dilayanai Organda karena perjanjian kerjasama (MOU) antara pihak terkait, khususnya Organda Cempaka, belum tercapai dengan Pemerintah.

“Memang akhir-akhir ini banyak siswa yang tidak datang ke sekolah, tetapi kemungkinan karena bertepatan dengan acara haul beberapa waktu lalu. Tetapi ternyata sampai hari ini (kemarin_red) siswa juga banyak yang belum masuk, memang ada keluhan dari orang tua yang mengatakan anak-anak mereka terpaksa berjalan kaki atau diantar dengan angkot berbayar,” jelasnya.

Suraidah juga mengatakan bahwa menurut data di sekolahnya ada sekitar 250 siswa tercatat sebagai penerima layanan angkutan gratis, dengan 15 armada angkutan yang disediakan untuk rute menuju Cempaka hingga Bangkal.

Ibu Suraidah juga menyebutkan bahwa armada yang ada masih kurang, karena banyak siswa yang terpaksa bergelantungan di angkutan yang ada, akibat terbatasnya jumlah kendaraan.

“Tetapi dengan kebijakan baru siapa yang berhak menerima fasilitas APG, kaminakan data kembali dan berkomunikasi dengan wali murid. Kami akan lakukan koordinasi lebih lanjut dengan orang tua siswa agar mereka mendapatkan pemahaman terkait kebijakan ini.

Ia juga menyampaikan meskipun sebagian besar angkutan dari Organda Cempaka belum dapat beroperasi, para orang tua pun berharap agar masalah ini segera diselesaikan demi kenyamanan anak-anak mereka yang bersekolah.

“Semoga dalam waktu dekat, masalah ini bisa diselesaikan dengan baik, agar anak-anak tidak lagi terbebani dengan perjalanan yang jauh dan melelahkan,” tutup Ibu Suraidah.

Tinggalkan Balasan