Kalsel Diandalkan Jadi Poros Pangan Nasional, 500 Ribu Hektare Lahan Rawa Disiapkan untuk Cetak Sawah

24 Mei 2025

NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Kalimantan Selatan kini menjadi sorotan nasional sebagai salah satu provinsi kunci dalam upaya mencetak satu juta hektare sawah baru demi memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Luasnya lahan rawa dan dataran rendah yang selama ini tak tergarap maksimal, menjadi potensi strategis di tengah ancaman krisis pangan akibat perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan ketergantungan pada impor.

Dari target nasional, Kalimantan Selatan dipercaya menyumbang hingga 500 ribu hektare pencetakan sawah baru.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Pemerintah Provinsi pun langsung bergerak melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel dengan merancang program optimalisasi lahan tidur secara bertahap.

Program ini tidak hanya bertujuan memperluas areal tanam dan memperkuat pasokan pangan, tetapi juga membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani, serta membangun kemandirian daerah dalam menyuplai kebutuhan pangan nasional.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Salah satu contoh keberhasilan program ini terjadi di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut. Di sana, lahan tidur seluas 236 hektare yang terbengkalai selama 35 tahun kini dihidupkan kembali sebagai sawah produktif.

Hingga saat ini, 48 hektare sudah berhasil ditanami, lengkap dengan pembangunan infrastruktur irigasi, tanggul, dan akses pengairan.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Proyek serupa juga berlangsung di Kabupaten Tapin dengan target optimalisasi mencapai 41 ribu hektare.

Dalam pelaksanaannya, program ini mengandalkan pendekatan teknis dan sosial terintegrasi, seperti pendampingan langsung kepada petani, penyaluran alat mesin pertanian, serta kolaborasi lintas instansi.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa Kalimantan Selatan berpotensi memproduksi hingga 5 juta ton padi per tahun jika seluruh lahan yang direncanakan dapat dikelola secara optimal.

“Ini akan menjadikan Kalimantan Selatan sebagai poros pangan utama di luar Pulau Jawa,” ujarnya.

Namun, keberlanjutan program ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Pemerintah daerah didorong terus memperkuat komitmen melalui pelatihan, insentif pertanian, dan kebijakan perlindungan lahan dari alih fungsi.

Di sisi lain, peningkatan kapasitas petani dan pemanfaatan teknologi modern menjadi kunci agar produktivitas pertanian terus tumbuh secara berkelanjutan.

Jika terus dijalankan dengan konsisten dan partisipatif, Kalimantan Selatan berpeluang besar menjadi model sukses transformasi lahan rawa menjadi lumbung pangan strategis nasional.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog