Kalsel Siap Jadi Gerbang Logistik Kalimantan, Dorong Pengembangan Kawasan Industri

15 Februari 2025
Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor (foto.ist/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus menggencarkan pengembangan Kawasan Industri (KI) sebagai strategi utama untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menempatkan Kalsel sebagai Gerbang Logistik Kalimantan.

Berbagai kawasan industri tengah dikembangkan, antara lain KI Jorong, KI Batulicin, KI Banua Anam, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mekar Putih, dengan fokus pada hilirisasi industri serta peningkatan investasi.

Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor, menegaskan bahwa pengembangan kawasan industri menjadi salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.

“Kalsel harus memiliki kawasan industri yang terintegrasi agar dapat meningkatkan daya saing ekonomi. Tanpa ini, status kita sebagai Gerbang Logistik Kalimantan tidak akan bermakna,” ujar Ariadi.

KI Jorong menjadi salah satu kawasan industri unggulan yang tengah diupayakan untuk masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) agar mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat.

Saat ini, Pemprov Kalsel telah menyurati Presiden untuk meminta bantuan infrastruktur seperti akses jalan dan sarana air di kawasan tersebut.

Meskipun masih dalam tahap pengusulan, KI Jorong telah menarik minat investasi besar dari perusahaan asal Tiongkok senilai USD 5 miliar atau sekitar Rp7 triliun.

Investasi ini diproyeksikan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kalsel sebesar 1,5 hingga 2,5 persen dan menyerap 10 ribu tenaga kerja.

Investor Tiongkok rencananya akan membangun pabrik pengolahan batubara menjadi amonia hijau dan metanol hijau, serta mengolah sawit menjadi oleochemical dan turunannya, seperti kosmetik dan biodiesel B50. Sementara itu, KI Batulicin difokuskan untuk hilirisasi industri sawit dan karet.

“Kita ingin sawit dan karet tidak hanya diekspor mentah, tetapi juga diolah lebih lanjut agar nilai tambahnya lebih tinggi bagi daerah,” tegas Ariadi.

Selain itu, pengembangan kawasan industri juga dilakukan di wilayah utara Kalsel melalui KI Banua Anam, yang mencakup KI Seradang dan Mantuil.

Kawasan ini akan difokuskan pada pengembangan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata sebagai upaya mengurangi ketergantungan ekonomi Kalsel pada sektor pertambangan.

Tak kalah penting, Pemprov Kalsel juga tengah mengembangkan KEK Mekar Putih sebagai pelabuhan internasional yang mendukung konektivitas logistik.

“Kita harus membangun Pusat Distribusi Provinsi (PDP) agar logistik di Kalsel lebih efisien. PDP ini akan dikembangkan di tiga kluster utama: Banjarbakula, Banua Anam, dan Saijaan Bersujud,” jelas Ariadi.

Pemprov Kalsel juga bekerja sama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk menarik lebih banyak investor.

“DPMPTSP harus bergerak cepat untuk mempermudah perizinan dan menarik lebih banyak investor. Semakin cepat investasi masuk, semakin cepat pula ekonomi Kalsel tumbuh,” pungkasnya.

Dengan pengembangan KI Jorong, KI Batulicin, KI Banua Anam, dan KEK Mekar Putih, Kalimantan Selatan semakin siap menjadi pusat industri dan logistik utama di Kalimantan.

Jika semua rencana berjalan sesuai target, ekonomi Kalsel diproyeksikan tumbuh hingga 8,1 persen pada tahun 2029, serta membuka ribuan lapangan kerja baru bagi masyarakat.