NEWSWAY.ID, BARABAI – Sejumlah kaum muda dari berbagai organisasi dan komunitas di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menggelar audiensi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) HST pada Rabu (25/9/2024), bertempat di Aula Kantor KPU HST.
Mereka menyampaikan sejumlah rekomendasi terkait isu lingkungan yang diharapkan menjadi perhatian dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Gerakan ini, yang digagas oleh Institut Hijau Indonesia dan dikoordinir oleh Green Leaders Indonesia (GLI), bertujuan untuk mengawal gerakan ‘Kotak Suara Lingkungan’ #SAVEMERATUS, yang menitikberatkan pada penyelamatan Pegunungan Meratus dalam konteks Pilkada HST.
Audiensi tersebut diterima langsung oleh Ketua KPU HST, Ardiansyah, beserta jajaran komisioner KPU.
Kekhawatiran Kaum Muda Terhadap Krisis Lingkungan
Koordinator Gerakan, Muhammad Hidayatullah, mengungkapkan kekhawatiran para pemuda terhadap ancaman Triple Planetary Crisis, yang mencakup perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi.
Ia menjelaskan, hasil diskusi dan jejak pendapat yang melibatkan 5.325 kaum muda dari 35 provinsi di Indonesia menunjukkan bahwa isu lingkungan hidup mendominasi perhatian mereka, dengan persentase 33,2%.
Di HST, aspirasi yang dihimpun menunjukkan bahwa kaum muda dan masyarakat lokal tetap konsisten menolak keberadaan tambang batu bara serta perkebunan kelapa sawit di wilayah mereka.
Mereka melihat dua sektor tersebut sebagai ancaman serius terhadap kelestarian Pegunungan Meratus dan keberlanjutan lingkungan di daerah itu.
Rekomendasi Kebijakan untuk KPU HST dan Calon Kepala Daerah
Dalam audiensi ini, Dayat juga menyampaikan sejumlah rekomendasi kebijakan kepada KPU HST.
Salah satu rekomendasi utama adalah agar KPU mengakomodir isu lingkungan, khususnya terkait komitmen terhadap #SAVEMERATUS, dalam materi debat kandidat Pilkada 2024.
“Kami harapkan komitmen penolakan tambang batu bara dan perkebunan kelapa sawit, serta dorongan terhadap ekonomi hijau menjadi bagian dari perdebatan calon kepala daerah,” ujar Dayat, alumni Pendidikan Lingkungan Green Leaders Indonesia.
Selain itu, kaum muda juga mendorong kampanye yang ramah lingkungan serta pencabutan izin tambang PT Antang Gunung Meratus (AGM) dari wilayah HST.
Mereka juga menuntut perlindungan dan pemberdayaan Masyarakat Hukum Adat (MHA) HST, pemerataan infrastruktur dan pendidikan di Pegunungan Meratus, serta pengelolaan persampahan dan upaya pemberantasan tambang serta perambahan hutan ilegal.
Tanggapan KPU HST
Ketua KPU HST, Ardiansyah, menyambut baik aspirasi yang disampaikan dalam audiensi ini. Ia mengakui bahwa isu lingkungan merupakan topik penting, terutama di Kabupaten HST, dan menyatakan bahwa KPU siap berkoordinasi dengan KPU Provinsi Kalimantan Selatan untuk memasukkan topik ini dalam debat kandidat Pilkada.
“Kami akan berupaya mengangkat isu lingkungan sebagai bagian dari materi debat dan mencari panelis yang kompeten untuk menggarap isu tersebut secara nasional,” ujarnya.
Ardiansyah juga menyatakan bahwa masukan dari kaum muda sangat berharga, mengingat pemuda merupakan pemilih mayoritas dalam Pilkada, dan mereka akan merasakan dampak jangka panjang dari kebijakan yang diambil oleh kepala daerah terpilih.
Dengan audiensi ini, diharapkan KPU HST dapat berperan aktif dalam menjadikan isu lingkungan sebagai salah satu prioritas dalam Pilkada, sekaligus mendorong komitmen yang lebih kuat dari para calon kepala daerah untuk menjaga kelestarian alam dan mendorong pembangunan berkelanjutan di HST.
