NEWSWAY.CO.ID, BATOLA – Desa Karang Indah, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan telah berkembang menjadi kawasan agropolitan sejak tahun 2000 silam.
Namun sayang, hingga kini kawasan agropolitan tersebut masih menemui kendala, terutama terkait pemasaran produk pertanian dan peternakan yang dihasilkan.
Sekretaris Desa Karang Indah, Muhammad Zaini, Senin (28/7/2025) mengatakan, kawasan agropolitan dibangun sejak tahun 2000 hingga 2001, bersamaan dengan datangnya para transmigran di wilayah Mandastana. Luasnya mencapai 450 hektar.
“Mayoritas kawasan merupakan kebun jeruk. Namun, ada juga tanaman padi, beberapa tanaman palawija seperti kangkung, sawi dan kacang, serta terdapat peternakan sapi,” jelas Zaini.
Dampak agropolitan diklaim Zaini sangat dirasakan masyarakat Desa Karang Indah. Perekonomian warga meningkat dengan adanya aktivitas pertanian, perkebunan dan peternakan di desa ini.
“Alhamdulilah ekonomi warga meningkat. Masyarakat mampu menyekolahkan anaknya hingga sarjana,” jelasnya.
Meski begitu, sejumlah tantangan masih dihadapi kawasan agropolitan Desa Karang Indah. Dicontohkan Zaini, tanaman padi terancam hama yang dapat menyerang kapan saja sehingga berpengaruh pada hasil panen.
Kemudian pada sektor perkebunan jeruk, juga terkendala pengolahan hasil panen sehingga harus cepat-cepat dijual meski dengan harga rendah, yakni Rp 5.000 per kilogram.
“Sempat diupayakan pengolahan hasil panen menjadi produk es jeruk, namun tidak bertahan lama meski sudah ada pelatihan dan sosialisasi pembuatan,” kata Zaini.

Di sektor peternakan, persaingan perdagangan juga menjadi tantangan tersendiri. Banyak peternakan sapi besar berdiri di sekitar kawasan agropolitan sehingga membuat peternak di desa Karang Indah kesulitan menjual hasil ternak.
“Sempat ada aksi demo sehingga Dinas Peternakan Batola berupaya menjembatani peternak di desa Karang Indah dengan pedagang pendatang. Namun hingga kini, belum ada solusi yang berdampak signifikan,” katanya.
Zaini berharap, pemerintah bisa turun tangan mengatasi persoalan ini. Sebab, keberadaan kawasan agropolitan telah terbukti meningkatkan perekonomian warga sehingga harus bertahan dan berkembang. (nw)
Reporter Aminah Newsway.co.id Batola